Lydia langsung menangis begitu melihat Reino datang. Wajah seram dan pistol yang mengacung, tidak membuatnya takut. Sebaliknya, Lydia merasa senang.
“Pak.”
Suara Hadi disertai suara tembakan membuat Lydia terlonjak. Rupanya Hadi berhasil menyelamatkan Rudi Wibisono dari kemungkinan cacat seumur hidup dengan mengarahkan pistol Reino ke atas.
“Lepas brengsek,” gertak Reino marah.
“Pak. Menembak sembarangan bisa membuat Bu Lydia jadi korban,” nasihat Hadi.
Dalam keadaan kalut seperti ini Hadi saja bingung dengan panggilannya pada Lydia, apalagi Reino. Pria itu tidak memperhatikan kalau Lydia berada tepat di belakang Rudi. Meleset sedikit saja, bisa jadi wanita itu yang kena.
Berhasil mendapatkan kembali kewarasannya, Reino mendorong Hadi dengan sikunya. Kemudian pistol itu diserahkan pada Hadi. Reino tidak mau kehilangan kendali dan asal menembak.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com