webnovel

Epiphany (we all love you)

Namanya Min Yoona, gadis cantik yang terlahir dari keluarga bermarga Min. Seorang piatu yang memiliki ibu dan saudara tiri jahat, ayah kandung nya terlalu sibuk dalam urusan kantor sehingga tak dapat memberikan kasih sayang yang cukup untuk nya. Semua orang berhak untuk bermimpi, mempunyai cita-cita, memiliki kebahagiaan, dan memiliki seseorang yang dapat menemani mereka ketika membutuhkan sandaran untuk menumpahkan kesedihan maupun kebahagiaan. Tidak untuk gadis yang bermarga Min itu. Dia selalu sendiri, tetapi dia mempunyai mimpi dan cita-cita tapi tidak untuk kebahagiaan dalam kehidupan nya. Ketika dia ingin menggapai kebahagiaan itu secara tiba-tiba ada saja halangan untuk mencapai nya, dia memang mempunyai teman tapi tak untuk dipercaya dan dia juga dimanfaatkan sebagai bahan hiburan bagi orang yang sering membully nya. Gadis itu membenci dirinya sendiri karena dia tidak tahu kenapa dirinya begitu menyedihkan dan dia terkadang pernah berfikir untuk bunuh diri karena lelah akan kehidupan yang seolah dirinya tidak pernah diinginkan oleh siapapun. Sehingga sebuah tangan memberikan bantuan kepada nya untuk bangkit, dia tak mengenal nya dan bisa dibilang itu orang asing yang muncul dalam kehidupan nya secara tiba-tiba disaat dia benar-benar terpuruk dan membenci dirinya sendiri. Akankah ada kebahagiaan yang menanti nya didepan sana?

okt_sativa · Adolescente
Sin suficientes valoraciones
2 Chs

Appa

Beberapa hari setelah kelulusan Yoona, appa nya tidak pernah pulang bahkan telpon pun tak diangkat. Membuat hati gadis itu menjadi gelisah karena menunggu appa tak pernah pulang, tepat dihari ke-7 setelah kelulusan ada pihak polisi yang datang menemui keluarga tuan Min menyampaikan kabar buruk yang membuat Yoona semakin kehilangan kasih sayang, appa Yoona meninggal ditempat waktu kecelakaan lalu lintas kemarin sore. Sebenarnya hanya appa Yoona yang menyanyangi nya namun karena sibuk bekerja appa Yoona jarang mengasih perhatian terhadap anak kandung nya. Sebenarnya eomma dan saudaranya itu adalah keluarga tiri mereka tak pernah menyanyangi Yoona, tidak dengan Yoona dia selalu berharap agar mereka menyanyangi nya juga dan Yoona cukup tau diri untuk tidak melawan karena mengingat dia juga pernah di urus oleh ibu tiri nya itu.

Setelah pihak polisi selesai dengan urusan nya mereka pergi dari rumah keluarga Min dan ibu tirinya langsung mengurus jenazah tuan Min dan mengurus pemakaman untuk besok.

"Ya.. Mungkin tak apa aku kehilangan tua bangka itu, mungkin ini jalan untukku memiliki kekayaannya" Senyuman miring terlukis disudut bibir eomma nya sambil berjalan keluar perkarangan rumah.

-

Pemakaman pun tiba, semua orang mendatangi pemakaman dengan suasana duka termaksud Min Yoona gadis yang merasa hidup nya akan semakin tersiksa karena tidak ada yang menyayangi nya lagi.

Satu persatu orang diarea pemakaman berkurang, ibu dan saudara tiri juga pergi mendahului Yoona tanpa menghiraukan gadis itu yang masih bersedih. Yoona masih menatap batu nisan yang tertulis nama orang tersayang meninggalkan nya untuk selamanya.

'Appa apakah aku nakal? Apakah aku telah menjadi anak pembangkang?.. Apa aku tak pantas menerima kebahagiaan didunia ini? Hikss seharusnya kau mengajak ku untuk ikut denganmu hikss.. Appa dan eomma pergi tanpa mengajakku hikss aku benci hidup ini, sungguh aku benci hikss.. ' batin Yoona bersedih.

"Appa tunggu aku" sesudah dia menatap nisan itu dia bangkit dan pamit dengan orang yang terbaring didalam kuburan itu.

Min Yoona berjalan gontai menelusuri jalanan yang langitnya semakin gelap menjelang malam, dia pergi ke jembatan Seogang Brigade. Entah apa yang dia pikirkan sekarang dan tatapan kosong terpancar dari sorot mata gadis bermarga Min itu.

Dia berhenti dan menghadap pembatas jembatan, lalu dia pijakan kaki nya dipinggir pembatas. Yaa.. Yoona ingin mencoba mengakhiri hidup nya yang menyedihkan, tanpa berfikir panjang dia akan menjatuhkan dirinya kedalam sungai yang berada dibawah jembatan.

1

2

3

4

'Srekkk'

Ada sebuah tangan kekar yang meraih tangannya sehingga dia tidak jadi terjatuh ke dalam sungai yang bersuhu dingin itu.

" Yaa!!!.. Pabo, apa yang kau lakukan eohh??!!! Sekarang cepat turun atau kau akan terjatuh!" Ucap pria itu dengan nada tinggi dan khawatir secara bersamaan. Yoona turun dari pembatas jembatan dan pandangan yang masih kosong entah pandangan nya menuju kemana. "Tau apa kau tentang aku?.. Aku melakukan ini untuk mengakhiri hidup yang tak adil ini, aku benci hikss.. " Seketika badan nya merosot dan jatuh terduduk, menutup muka dengan kedua tangan nya untuk menutupi wajahnya dan mata yang memerah karena tangis nya tiba-tiba saja pecah.

Melihat gadis itu tak berdaya membuat pria itu bungkam, entah kenapa pria yang tak dikenal itu membawa gadis yang bersedih itu kedalam dekapannya. Mengelus surai rambut dengan lembut dan memberi ketenangan untuk gadis yang tidak dikenal juga oleh pria itu.

'Hangat' batin Yoona.

Yoona sadar akan perlakuan pria itu mencoba melepaskan pelukan nya, kemudian menghapus air mata yang sudah membasahi pipi nya itu. Lalu memberanikan menatap pria yang sudah menolongnya.

"Mianhae.. Tak seharusnya kau menolong ku, tapi gamsahamnida karena telah memberi ku kehangatan, aku permisi" Melihat Yoona yang berdiri dan ingin pergi pria itu menahan lengan Yoona. "Jangan terlalu formal dengan ku, oiya masih banyak kegiatan yang harus kamu lakukan. Cobalah hal baru dan membuka lembaran hidup baru, jangan menyerah walaupun aku tak tau apa masalah mu. Kamu jangan seperti ini, aku yakin masih ada yang menginginkan kamu didunia ini. Jadi tetap semangat nee?.. " Ucap panjang lebar pria itu dengan senyum kotak indah diwajah nya, membuat Yoona menghangat melihat nya.

"Hmmm, sekali lagi gomawo" Entah apa yang membuat Yoona membalas senyuman pria itu dengan manis. Dan Yoona memberi hormat untuk pamit dan dibalas anggukan oleh pria itu.

"Cantik~" Gumam sang pria.