webnovel

Enjoy Life In The New Era (Bahasa Indonesia)

Di awali sekelompok anak muda beranggotakan 5 orang yang secara tidak sengaja menemukan ruang misterius di dalam gua, dan mencoba memasuki ruang itu. Mereka tidak tahu, dalam proses mencoba masuk, mereka telah membangunkan seseorang yang sedang hibernasi di dalamnya, yang tidak lain adalah Shi Qiang, seorang immortal dari zaman kuno. Suasana ruangan itu yang sangat menyeramkan mengakibatkan proses bertemunya kelompok itu dengan Shi Qiang secara tak sengaja memakan 1 korban, yaitu Su Yun. Kebetulan, Shi Qiang yang merupakan orang zaman kuno membutuhkan identitas untuk hidup di zaman sekarang, dan terpaksa digunakanlah identitas Su Yun itu. Menggunakan sebuah artefak, Shi Qiang membuat pil yang dapat merubah segala macam tentang dirinya menjadi Su Yun, baik penampilan, suara, dan bahkan ingatan. Apa yang akan Shi Qiang lakukan dengan identitas barunya? Silahkan baca! ============================================================================================== *Buy me a coffee: -https://saweria.co/xiaokedun -https://trakteer.id/kedun/tip =============================================================================================== *Cover : Gambar di dalam cover bukan milikku, jika kamu merasa itu milikmu, dan ingin aku menghapusnya, silahkan PM saja atau kontak di email: xiaokedun@outlook.com

xiaokedun · Fantasía
Sin suficientes valoraciones
22 Chs

Ke mana selanjutnya aku harus pergi?

Sekarang orang itu sedang berdiri di samping kiri ranjang sambil mengatupkan kedua telapak tangannya, dia terlihat sangat khusyuk mendoakan Su Yun. Dia berharap Su Yun yang ada di alam sana bisa memaafkannya yang secara tidak sengaja membunuhnya.

"Kemana selanjutnya aku harus pergi?!" Orang itu menatap mayat Su Yun sehabis mendoakannya, dia ingin melihat Su Yun untuk terakhir kalinya sambil bingung memikirkan dirinya harus kemana.

Orang itu tahu bumi telah berubah, terbukti dari energi spiritual-putih yang sudah tidak ada dan energi spiritual-biru yang sangat tipis, serta 5 orang dengan model pakaian aneh yang terlihat sangat lemah jika dibandingkan dengan orang zaman dulu. Fakta inilah yang membuat orang itu bingung harus melakukan apa dengan zaman yang tidak lagi sama.

'Mungkin dengan membaca pikirannya, aku akan mendapatkan jawabannya!' Sebuah pemikiran tiba-tiba muncul di kepala orang itu.

Akan tetapi orang itu berpikir pemikiran itu sulit di wujudkan dengan keadaan Su Yun yang seperti ini, dia tidak memiliki jurus yang bisa membaca pikiran seseorang yang telah mati.

Meski tak bisa menggunakan jurus, sebenarnya dia masih bisa menggunakan artefak Mirroringme yang dia simpan, tapi itu adalah pilihan yang sangat tidak ingin dia gunakan pada Su Yun. Sebab artefak itu juga mempunyai efek untuk mengubah penampilan penggunanya menjadi seperti si target, dan baru bisa kembali seperti semula 10 tahun kemudian.

Dengan penampilan Su Yun yang bertubuh gemuk, berkulit sawo matang dengan rupa yang tak terlalu tampan, rambut pendek berwarna hitam berpotongan gaya mandarin, alis berbentuk pedang, dan hidung pesek, benar-benar membuat orang itu berpikir 2 kali.

Orang itu menyelimuti Su Yun dengan selimut yang ada di ranjang, dia memutuskan tidak jadi menggunakan Su Yun, dia lebih memilih menggunakan orang lain. Namun waktu mengangkat selimut sampai ke dadanya, orang itu melihat lipatan kertas yang ujungnya sedikit mencuat keluar dari kantong baju sebelah kanannya.

Orang itu sangat penasaran, lalu dia mengambilnya sebelum akhirnya menutup tubuh Su Yun dengan selimut. Tanpa pikir panjang, orang itu membuka lipatan kertas itu, yang ternyata adalah sebuah surat tulisan tangan yang ditulis sangat kecil menggunakan pensil.

Mengingat bahwa suasana yang tidak mendukung untuk melihat apa yang di tulis di situ, orang itu membuka topengnya, memperlihatkan wajah yang familiar, orang itu adalah Shi Qiang, masih dengan rupa yang dulu disaat masih berusia 19 tahun, tanpa sedikitpun berubah.

Semenjak membantai klan bandit Li Tingguang, yang dia lakukan hanyalah berkelana tanpa tujuan yang jelas sambil membantai klan bandit-bandit lain yang ditemuinya. Hingga pada suatu saat dia merasa lelah, dan memutuskan untuk membuat tempat peristirahatan, yang sekarang ditemukan oleh mereka berlima.

Shi Qiang yang kini tanpa topeng dapat melihat tulisannya dengan jelas, namun dia melupakan satu hal penting, dia tidak mengerti bahasa yang digunakan. Shi Qiang merasa sedikit kesal, dia menyesal menyuruh 4 orang itu untuk pergi.

Jika tahu begini dia akan membaca pikiran salah satu dari mereka, baru kemudian dia akan menyuruh mereka untuk pergi. Shi Qiang pun bertanya-tanya apa yang ada dipikirannya saat itu untuk menyuruh mereka langsung pergi.

Shi Qiang menghela napas sembari melirik ke mayat Su Yun yang tertutup selimut, dia tak memiliki banyak pilihan, hanya bisa menggunakannya. Sebenarnya dia bisa saja mengejar ke empat orang tadi, bahkan sangat mudah, tetapi dia terlalu mager.

Shi Qiang mengambil sebuah barang dari dalam kantung pouch sebesar dua jempol jari orang dewasa yang tergantung di pinggang kirinya, benda yang dia keluarkan adalah sebuah cermin pegang dengan frame kayu. Namun jangan terkecoh dengan bentuknya yang terlihat biasa saja, sebab cermin itu merupakan artefak yang sangat langka, artefak itu dapat menyalin penampilan beserta ingatannya manusia, baik yang masih hidup atau mati. Walau terkesan hebat, artefak ini memiliki kekurangan, dimana wajah si target harus memantul di cermin, jadi pengguna harus benar-benar dekat dengan si target agar dapat menggunakannya.

Shi Qiang lalu membuka selimut yang menutupi bagian kepala mayatnya Su Yun. Dia mendekatkan cermin itu tepat di depan wajahnya, selang beberapa detik, Shi Qiang mengambil kembali cermin dengan wajah Su Yun yang masih terpantul di dalam cermin, meski apa yang ada di depan cermin bukan lagi Su Yun melainkan Shi Qiang.

"Jadikan pil!" Shi Qiang menodongkan tangan kirinya di depan cermin.

Segera permukaan kaca cermin bergelombang layaknya gelombang dari jatuhnya benda di permukaan air yang tenang. Gambar Su Yun juga berangsur-angsur mulai menghilang, hingga akhirnya benar-benar menghilang dan sebuah pil seperti mutiara keluar dari dalam cermin, pil itu jatuh tepat di telapak tangan Shi Qiang.

Shi Qiang mengamati pil itu sejenak setelah mengembalikan cermin itu ke kantong penyimpanan. Merasa tidak ada yang salah dengan pilnya, Shi Qiang lantas menelannya tanpa pikir panjang. Seketika itu juga dia menutup matanya untuk menunggu pil itu bekerja.

Lambat laun, perubahan mulai terjadi pada tubuhnya Shi Qiang yang dapat dilihat dengan mata telanjang. Bagaikan Hulk yang berubah, badan yang awalnya kurus mulai menggemuk sehingga pakaian yang dikenakannya, termasuk celana, mulai robek gara-gara tak kuasa menahan masa lemak. Badannya yang tinggi mulai menurun, diikuti dengan ciri-ciri yang lainnya sampai alhasil berubahlah Shi Qiang menjadi Su Yun.

Shi Qiang membuka matanya sekaligus mengerak-gerakkan tubuhnya yang telanjang untuk beradaptasi dengan bentuk tubuhnya yang baru. Semuanya tampak sama, baginya tidak ada perbedaan antara gemuk dan kurus, hanya saja dia tidak terlalu menyukai bentuk penisnya yang kecil. Saking kecilnya, Shi Qiang hanya bisa melihat kepalanya saja dari atas, Shi Qiang menebak panjangnya tak lebih dari 2 inci.

Shi Qiang tak tahan ingin cepat-cepat mengubahnya, seorang manusia dewa memiliki penis kecil benar-benar sangat memalukan. Dia lantas meminum sebuah pil, pil itu tadi diambilnya dari dalam kantong penyimpanan yang terjatuh ke lantai. Pilnya berbentuk bulat, dengan ukuran sebesar permen mentos dan berwarna cokelat. Shi Qiang menyebutnya Pil Orc, meminum pil ini akan membuat semua ukuran penis di bawah 14 inci menjadi ukuran tersebut, begitu pula diameternya akan mengembang menjadi 8 inci.

Seperti yang terjadi sekarang, penisnya Shi Qiang mulai tumbuh menjadi bazoka yang siap menembak semenjak Shi Qiang meminum pil itu. Shi Qiang mengangguk puas dengan bentuk penisnya yang sekarang, tidak apa-apa berbadan gemuk, asalkan memiliki senjata seperti ini tak akan ada wanita yang bisa berpaling darinya.

Puas melihat, Shi Qiang menutup mata sambil mengatur pernapasan dan pikiran, dia berkonsentrasi untuk menenangkan penisnya agar tidak ngaceng, lantaran tidak mungkin dia bisa mengenakan celana dalam keadaan seperti ini. Beberapa detik kemudian Shi Qiang membuka mata, diikuti dengan penisnya yang tiba-tiba melemas sehingga ukurannya menyusut menjadi 9 inci.

Selanjutnya Shi Qiang mengenakan sebuah handuk yang dia ambil dari dalam kantong penyimpanan, dan tidak lupa juga dia membuang semua set pakaian yang tersimpan di dalamnya. Dengan ukuran tubuhnya yang sekarang tidak mungkin untuk mengenakan pakaian yang dulu. Dia tidak ambil pusing memikirkan apa yang akan dia kenakan nanti, dalam ingatan yang dia salin dari Su Yun, dia mengingat Su Yun membawa cukup pakaian di tasnya.

Shi Qiang tidak langsung pergi setelah mengeluarkan semua set pakaiannya, dia terlihat masih berdiri di tempatnya dengan tangan kiri memegang kantong penyimpanan dan tangan kiri memegang lipatan surat tadi. Dia tak jadi berencana untuk membaca surat itu, dia sudah tahu isinya hanya dengan melihat ingatan yang ia dapatkan dari Su Yun. Terkejut memang, mengetahui apa sebenarnya surat itu, yang ternyata itu bukan surat biasa seperti dugaannya, melainkan surat wasiat.

Surat itu kebanyakan berisi curhatan Su Yun, yang intinya dia sudah tidak tahan dengan bully-an yang dilakukan oleh teman sekelasnya. Disitu juga tertulis permintaan maafnya Su Yun untuk adik perempuannya, serta menyuruh ibunya untuk lebih memperhatikan adiknya, sebelum akhirnya dia ingin mengakhiri hidupnya. Dan di akhir kalimat, Shi Qiang dikejutkan lagi oleh Su Yun, dimana Su Yun dengan khayalan tingkat tingginya, menjelaskan bahwa bunuh dirinya ini sebenarnya jalan untuk bertransmigrasi ke dunia lain, sehingga menyuruh keluarganya untuk tidak khawatir.

Shi Qiang hanya bisa geleng-geleng kepala dengan kalimat terakhir ini, dunia lain tidak salah, itu memang ada, yang salah adalah caranya. Jika ingin pergi ke dunia lain, yang diperlukan hanya bertemu dengan Dewa yang menjaga dunia ini, bukannya bunuh diri untuk bertemu Dewa yang menjaga alam bawah. Dia tidak menyalahkan Su Yun atas kebodohannya, melainkan menyalahkan kebiasaan Su Yun yang sering menonton anime, bahkan sampai menjiwainya, sehingga mengubah pola pikirnya.

"Ugh! Dasar WIBU!" Shi Qiang mengejek Su Yun sambil melemparkan lipatan kertas yang dia pegang ke atas dadanya.