SATRIA
Ini seakan deja vu. Kelakuan Rea masih sama saja. Jika dia tidak sayang dirinya sendiri setidaknya dia harus memikirkan bayi yang dia kandung. Seandainya terjadi hal yang tidak diinginkan di luar sana, bagaimana? Apa dia tidak berpikir sejauh itu? Ya Tuhan, rasanya mulutku sudah berbuih-buih mengatakan agar dia tetap tinggal, apa pun yang terjadi. Sungguh, tidak ada masalah tanpa solusi.
Tim yang aku tugaskan mencari Rea sampai hari ini belum ada kabar. Tanda-tanda keberadaan Rea pun tak tampak. Rea pergi tanpa membawa bekal apa pun. Jangankan pakaian, ponselnya pun dia tinggal. Tidak hanya itu semua kartu kredit dan debet yang dia punya masih utuh di meja. Seperti sengaja dia tinggal. Kalau begini, bagaimana aku bisa melacak keberadaannya? Ya Tuhan, dia kurang waras atau bagaimana? Diam-diam aku merasa kesal juga dengan tindakan bodohnya.
Aku tahu dia kecewa padaku. Tapi demi Tuhan! Dia sedang mengandung. Apalagi, ini adalah bulan perkiraan lahir bayi itu.
***
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com