Aku nggak merasa canggung meskipun cowok di sebelahku ini atasanku di kantor. Kesan pertama yang ditunjukkan cowok itu menyebalkan. Sebagian respek yang aku punya menguap begitu saja. Dan penampilannya itu..., Aku memandang sejenak penampilan Axel dari ujung rambut sampai kaki dan itu sukses buat aku menggeleng. Dia ke kantor tapi cuma memakai kaos yang dilapisi blazer. Jika Satria pergi ke kantor menggunakan pantalon licin, dia itu mengenakan chino pants sebatas mata kaki. Seperti perusahaan itu milik nenek buyutnya saja. Nggak. Satria yang jelas-jelas pemilik pun, nggak berpenampilan suka-suka seperti itu. Bagaimana dia yang hanya menjabat sebagai kabag berani berpakaian seperti itu?
Maaf, bukannya aku menilai seseorang dari penampilan. Hanya saja seurak-urakannya aku, kalau pergi kerja ya seenggaknya bisa berpenampilan lebih baik dan sopan. Aku menghargai pekerjaanku dan orang-orang di sekitarku.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com