Sudah seperti tawanan aku di mansion. Aku nyaris mati kebosanan. Satria sama sekali nggak membolehkan aku keluar dari mansion, nggak boleh pegang apa pun juga. Kerjaanku cuma makan, tidur, nonton drakor, baca komik, atau mainan gadget. Begitu saja terus, dari bangun tidur hingga tidur lagi. Liburanku jelas gagal total. Selama minimal satu bulan, Satria menyuruhku untuk tidak banyak bergerak demi janin yang mendekam di rahimku.
Over protektif? Jelas. Keinginannya memiliki seorang anak membuatnya menjadi manusia super protektif dan posesif. Dia nggak segan-segan menegur para pelayan jika menemukanku di dapur. Padahal aku ke dapur hanya untuk mengambil minuman. Ah, si Dugong benar-benar lebay banget.
"Bang, aku tuh lagi hamil bukan lagi kena penyakit," kataku saat Satria membopongku dari kamar menuju meja makan untuk sarapan.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com