Saat ini aku dan Axel sedang menjadi dekektif gadungan. Aku merasa Axel ini agak sedikit bodoh. Males sumpah sebenarnya mengikuti cara kerjanya. Masa kali ini aku disuruh menguntit orang shopping.
Dan orang yang sedang kami kuntit adalah Chika. Bego nggak tuh? Padahal untuk cari info soal Pak Rosid, dia tinggal mendekati si Chika. Beres. Tapi saat aku memberi saran begitu, dia malah mencak-mencak. Katanya ogah berurusan lagi sama si Chika. Pusing aku.
Jadilah, kami di sini. Di salah satu mal terbesar di Bandung. Dengan segala tetek bengek penyamaran. Mulai dari topi hingga masker.
"Jangan dekat-dekat lihatnya. Kita cukup duduk di sini aja." Axel menggeret kerah belakang kemejaku.
Sialan main geret orang aja.
"Lu liat, dia beli ponsel baru lagi. Keluaran terbaru yang harganya dua puluh lima juta."
"Ya biarin sih, Pak. Duit-duit dia."
"Tapi dia nggak kerja."
"Kan ada bokapnya. Bokapnya kan tajir direktur keuangan di kantor kita."
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com