Aku masih bisa menyaksikan mereka bersitegang di depan rumah sakit. Beberapa kali Jessi menyentuh lengan Satria, beberapa kali pula Satria menyentaknya.
"Ruben, sebenarnya hubungan Satria sama Jessi itu seperti apa?" tanyaku pada Ruben yang duduk di kursi depan bersama Supir.
"Mereka pasangan yang serasi, dulu. Sebelum Mbak Jessi pergi ke Prancis."
"Apa mereka masih saling mencintai?"
"Saya kurang tahu, Bu."
"Ruben, aku tahu kamu pengikut setia Satria. Kalau pun ada yang kamu tutupi aku nggak akan maksa kamu untuk bicara."
"Maaf, Bu."
"Tapi Ruben, mereka beberapa kali bertemu di luar kota. Aku tahu itu."
Ruben tersenyum, tapi sangat sulit aku artikan maksud dari senyumannya itu. Sumpah bikin kepalaku pusing saja.
"Ruben, apa kamu tahu wanita yang bernama Natasya?"
Kening Ruben berkerut. "Maksud ibu, Nona Natasya Dewangga?"
"Mungkin saja. Aku pernah bertemu Satria dengan wanita bernama Natasya di Jogja sini."
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com