Aku terselamatkan ketika papa datang. Ia baru pulang dari kantor menjelang Maghrib.
"Rea, Satria. Kalian ada di sini? Kapan datang?" tanya papa.
"Kalau Rea dari tadi pagi. Bang Satria mah baru pulang juga dari kantor."
"Mama mana?"
"Di kamar kali, Pah."
"Ya sudah Papa mandi dulu ya." Aku mengangguk dan membiarkan Papa masuk ke kamarnya.
"Aku juga mau mandi." Satria bangkit dan masuk kamar meninggalkan aku begitu saja. Kalau sudah begini nggak ada cara lain kecuali satu. Aku menarik napas panjang-panjang sebelum menyusul Satria ke dalam kamar.
***
Ngambeknya Satria masih berlanjut ternyata. Begitu selesai makan malam, Satria lebih memilih langsung masuk kamar.
"Kamu bikin ulah sama suamimu?" tanya mama. Peka banget sih jadi orang tua. Tahu aja kalau mantunya lagi ngambek.
"Aku nggak berulah kok, Ma."
"Nggak mungkin, dia lebih banyak diam saat makan tadi. Satria itu biasanya selalu hangat. Kamu pasti bikin ulah."
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com