Aku langsung saja menghampiri mereka.
"Hay semua!"
Muka para cowok nampak tak bersahabat. Nana dan Sisi langsung menghambur, menyeretku untuk duduk di sisi mereka.
"Kamu sengaja banget bawa pacar kamu ke sini? Kamu O'on apa gimana sih?"
Keningku mengkerut. Mana dikatain O'on lagi sama Nana.
"Siapa yang sengaja? Lagian emangnya kenapa sih?"
"Kamu emang nggak liat tampang Boni butek gitu?" timpal Sisi.
"Bukannya emang dia udah butek dari dulu. Hihi." Aku menahan tawa biar nggak meledak.
"Jangan bikin dia cemburu dong. Kasian. Dia udah patah hati duluan sebelum nembak kamu. Eh, malah kamu terang-terangan bawa cowok kamu ke kampus. Mana ngganteng pula tuh cowok."
"Iya ih. Pamer kamu ya, Re. Punya pacar ngganteng?" imbuh Nana.
Astaga!
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com