Sebelum ke apartemen Andra, aku makan es krim sepuluh rasa. Ini surga dunia banget buatku. Biasanya Satria selalu membatasinya. Hari ini Axel mewujudkan angan-anganku.
Axel tampak senyum-senyum sendiri melihatku kegirangan dengan mangkok es krim yang aku peluk. "Lu kayak anak kecil. Nggak masalah kan kalau kamu makan es krim segitu banyaknya?"
"Enggak, ini enak. Gue bisa merasakan sepuluh rasa dalam satu lidah. Mantap!"
"Jadi, lu itu penggila es krim?"
"Banget." Aku tersenyum sampai ke mata. Es krim bikin segalanya jadi happy.
Axel menungguiku dengan sabar sampai es krim di mangkokku habis. Beberapa kali pengunjung menengok ke arah kami. Aku tahu, kami terlihat konyol dan mencolok. Aku yang memeluk mangkok es krim super besar dengan Satria yang membawa boneka Teddy bear berukuran super big. Tunggu. Ini janggal. Kenapa aku dan Axel seperti pasangan yang sedang kencan?
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com