Alia di sebelah kiriku berbisik. "Jadi ini yang Lo sebut lebih keren dari Pak Ardan?"
"Anjir lo, Re. Punya cowok sekeren ini diem bae," bisik Fani di sebelah kananku. Aku hanya meringis. Aku tahu mereka pasti mau pada minta dikenalin. Bukannya sombong. Tapi aku nggak mau kenalin Satria pada siapa pun apalagi cewek-cewek centil kayak mereka. Hahaha.
"Nggak kok, ini aku baru keluar. Ya udah kita jalan sekarang saja." Aku maju mendekati Satria, menggandeng lengannya, dan melambaikan tangan pada teman-temanku. Lalu menyeret Satria agar segera beranjak.
"Kamvret, dia nggak kenalin ke kita."
"Udahlah, ngapain juga sih? Udah jelaskan itu cowoknya Rea, makanya kalian jangan suka gosipin dia."
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com