webnovel

ELYANA

Ini tentang Elyana, atau biasa dipanggil Eli yang menyukai kakak tirinya sendiri yaitu William Martinez, dengan kenyataan bahwa pria itu sangat membencinya karena pernikahan orang tua mereka. Eli sadar, mau sampai kapanpun mungkin William akan membencinya dengan terbukti sikap kasar yang sering pria itu berikan kepadanya entah melalui tindakan verbal maupun non verbal. Tapi Eli bisa apa, hal itu bahkan tidak bisa menghapus perasaannya kepada kakak tirinya itu. Karena bagi Eli, William adalah potret sempurna dari tipikal pria idamannya selama ini. Mungkin kata Jane memang benar, sahabatnya itu suka sekali menyebut ia bodoh karena sudah jatuh cinta dengan pria yang bahkan tidak pernah memikirkan perasaannya. Lagi-lagi Eli bisa apa? Namun sepertinya, prinsipnya yang ia pegang teguh itu membuahkan hasil. Atau mungkin, memang sejak dulu William memang menyukainya, namun tidak pernah dia tunjukkan karena sebuah alasan. Ya, dan alasan itulah yang akhirnya mengungkap rahasia kelam yang selama ini Papa Eli tutupi mengenai kematian Mamanya dan juga rahasia-rahasia besar lainnya. Darisana Eli sadar, bahwa selain mendiang Mamanya, William yang selama ini secara terang-terangan membencinya justru menjadi orang kedua yang peduli padanya. Dan justru bukan Papanya yang selama ini ia banggakan, ataupun Mama tirinya yang Eli pikir benar-benar baik kepadanya.

Shawingeunbi · Adolescente
Sin suficientes valoraciones
113 Chs

Chapter 94

"Argh!"

Nana membuang barang apapun yang berada di hadapannya. Saat ini ia benar-benar marah besar dengan Leon. Akhir-akhir ini mereka memiliki hubungan yang buruk. Semakin hari bukannya membaik, malah memburuk.

Ada saja hal yang mengundang Nana menjadi kesal dibuatnya. Leon makin sulit ia kontrol, pria itu berlaku seenaknya seolah semua balas dendam ini dimulai dari pikirannya sendiri.

Pada akhirnya pria itu melupakan posisi sebelumnya. Dasar kacang lupa kulitnya. Jika bukan karena bantuannya, dia tidak akan sampai sejauh ini.

Tok! Tok!

Pintunya diketuk dari luar. Tumben sekali asistennya mengetuk pintu segala. Padahal biasanya dengan bebas dia keluar masuk ruangannya.

"Ada apa Michelle? Masuk saja seperti biasanya!"

Cklek!

Pintu pun terbuka, Nana terpaku di tempatnya mengetahui siapa yang datang.

"Lama tidak berjumpa, Nana," sapa pria itu.

Sementara Nana yang masih begitu syok dengan kedatangannya tampak tidak bergeming di tempatnya. Apakah ia sedang bermimpi?

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com