Akhirnya Keenan mengalah, membawa Archie keluar kamar dan membawanya ke lantai satu, memutuskan untuk tidur di luar. Sofa bednya ia pasang. Archie akhirnya tertidur lelap di sana bersama Keenan. Entah karena lebih nyaman tidur di sofa, atau kelelahan sehabis menangis terus-menerus. Sementara Kanaya tidur di kamarnya di lantai dua sendirian. Semua terlelap hingga pagi menjelang.
Kanaya terbangun di pagi itu karena merasakan tangan-tangan kecil menepuk-nepuk pipinya, sesekali terasa sentuhan kenyal dan basah dari mulut yang mungil.
Archie terbangun lebih dahulu kemudian membangunkan sang ayah Keenan. Menyebut mamanya. Keenan lantas menggendong Archie dan membawanya ke lantai dua, menuju kamar mereka.
Dengan tangkas, setelah diturunkan, anak itu langsung membangunkan sang mama. Menepuk-nepuk pipinya dan menciuminya.
Kanaya membuka matanya dan tersenyum mendapati Archie di hadapannya, sedang tersenyum menatapnya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com