Tika tidak bisa mengelak dan meringis saja.
Setelahnya keduanya mengobrol ngalor-ngidul seperti dua sahabat yang Sudah lama tidak bertemu, mereka bercerita banyak hal dan memberi saran satu sama lain atas apa yang terjadi jika salah satunya mengeluh. Abang datang setelah selesai menyapa semua temannya, dia membawa kembali permaisurinya untuk duduk di tahta mereka hari ini dan memperlihatkan pada banyak orang kalau istrinya telah bahagia bersamanya.
Walau banyak orang menggunjing karena begitu cepatnya Tika berpaling setelah memperlai pria pergi, mereka hanya tidak tau jika selama ini abang, Lutfiya dan bang Tara mendorong punggung dan menenggakkan bahu juga punggungnya untuk tetap tegar berdiri.
Mereka orang yang Tika sayangi selalu menjadi kekuatan bagi perjalanan berat yang dia rasakan, semua tidak akan mau tau. Mereka hanya akan mengomentari sesuatu yang tidak baik di depan mata sampai lupa untuk bercermin. Sikap seorang manusia, jadi Tika perlu menyadari juga.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com