webnovel

Dyani

Dyani, seorang gadis yatim piatu yang di besarkan di sebuah keluarga angkatnya, harus mau menikah dengan putra tertua keluarga itu. Sayangnya laki-laki itu tak mencintainya karena telah mempunyai seorang kekasih. Tapi dia tak bisa menolak keinginan Ibunya itu. Laki-laki itu tak berniat menyentuh istrinya ini. Malahan membawa kekasihnya untuk tinggal bersamanya dan memperlakukan Istrinya itu layaknya seorang pembantu. Suatu hari, karena kalah taruhan dan semua uangnya habis, Dia malah menggadaikan Istrinya itu dengan harga yang cukup mahal. Namun kekasihnya malah membawa kabur uang itu dan meninggalkannya. Laki-laki itu menyadari kesalahannya dan bertekad akan menebus istrinya kembali. Mampukah dia menebus istrinya itu? Dan mungkinkah Diani akan kembali padanya setelah Bayangan Hitam Masa Lalu itu diukir suaminya?

dian18051984 · Ciudad
Sin suficientes valoraciones
43 Chs

Maafkan Aku

"Sudahlah..., Aku sudah tau semuanya, aku menyesal karena begitu menyayangimu. Aku buta, tak tau mana yang baik, dan mana yang buruk. Aku telah menzolimi istriku! " Kata Julian dengan nada sedih, "Aku juga durhaka pada orang tuaku! " sambungnya lagi.

Ketty menjadi kesal namun di tahannya, dia tak ingin uang dan perhiasan itu berpindah tangan begitu saja pada Julian.

"Sayang..., kau salah sangka. Aku tak menghianatimu! " Katanya masih berusaha membujuk Julian, agar Julian mau mengembalikan semua itu.

"Ketty..., Dulu aku memang bodoh, Tapi semenjak kau meninggalkanku, aku mengetahui siapa kau sebenarnya, dan tadi..., Apa apaan itu? Kau bertingkah seperti itu di hadapan banyak orang, dan kau tampak senang saat prtia itu menjamahmu? aku tak suka itu.!" Kata Julian marah. Ketty malah tertawa. Itu hal yang biasa sayang..., Kenapa kau marah? Tak masalah kan? aku berhubungan dengan siapapun? Toh kau juga bukan suamiku! " Kata Ketty tanpa sadar. Julian hanya menatapnya marah, lalu pergi meninggalkan rumah itu. Ketty berusaha menahannya, tapi Julian tak menghiraukan perempuan itu.

.......

Sesampainya di rumah, Julian memeriksa uang itu, Hampir separonya telah dibelanjakan gadis itu dalam waktu satu minggu lebih. Ditambah perhiasan itu, jika diuangkan masih belum mencukupi untuk membayar hutangnya. Julian heran kenapa Mark mau meminjamkan uang sebanyak itu untuknya dengan jaminan istrinya itu.

.......

Hari ini Julian kembali ke kampus itu. Dia melihat Dyani duduk seorang diri di taman kampus itu. Julian amat senang, matanya berkaca-kaca menatap gadis itu. Dia segera mendekat dan memeluk Dyani dari belakang sehingga gadis itu kaget. Begitu melihat Julian, Dyani langsung emosi, namun dia tak mengeluarkannya. Dyani menatap marah suaminya itu.

"Dyani..., maafkan aku. Aku akan membayar hutangku kembali. Ketty membawa kabur uang itu. Makanya aku tak jadi menemukanmu.! " kata Julian menyesal. Dia memegang tangan Dyani dan melihat luka itu. Julian kaget dan meneliti tangan Dyani

"Ini... kenapa? Apa dia yang melakukannya? " Tanya Julian dengan wajah menyesal. Dyani hanya tersenyum sinis.

"Apa kau peduli? Apa kau pernah peduli padaku? " tanya Dyani dengan tatapan penuh amarahnya.

"Dyani...,Aku akan mengumpulkan uang itu lagi! Aku akan menebusmu kembali! " Kata Julian berusaha meyakinkan Dyani.

"Sudahlah..., semua sudah terjadi! Kita tak bisa bersama lagi. Jika kau bisa membayar hutangmu! Belum tentu aku akan kembali padamu! "Kata Dyani. Dari jauh Mark segera berlari ke arah mereka, karena anak buahnya melaporkan kalau Julian datang menemui Dyani.

"Mau apa kau kesini? " Kata Mark kesal.

"Aku menemui istriku! " Jawab Julian.

"Dia wanitaku! " Kata Mark kesal.

"Apa yang kau lakukan padanya? kenapa dia terluka? " Tanya Julian.

"Bukan urusanmu! Bukankah aku berhak melakukan APAPUN? " kata Mark lagi. Dyani tampak kesal dan berguman.

"Aku adalah benda tak bernyawa, sehingga semua orang berhak melakukan sesuatu sesuka mereka! " Katanya sambil berdiri dan pergi.

Julian berusaha menahannya, tapi Mark segera menghalanginya.

"Jauhi dia! " Kata Mark sambil memegang lengan Julian.

"Aku akan membayar semua hutang-hutangku dalam waktu dekat ini! " Mark tertawa, lalu dia berkata " Kalau begitu..., Buktikan..., Bayar hutangmu! " Kata Mark sambil meninggalkan Julian.

Mark Mendapat laporan dari anak buahnya kalau Dyani telah meninggalkan kampus itu dan menunjukkan dimana lokasinya. Mark segera menyusulnya dan menemukan gadis itu.

"Mau kemana? " Tanya Mark. Dyani tak menjawab. Mark segera menarik Dyani dan memasukkannya ke mobilnya.

"Kita pulang! " Kata Mark sambil menjalankan mobilnya.

"Mark... kenapa kau memberikan uang begitu banyak pada suamiku? " Tanya Dyani. Hal ini sebenarnya sudah lama ingin di tanyakannya.

"Supaya dia tak bisa menebusmu! " Jawab Mark santai.

"Apa kau marah padaku? " Tanya Dyani lagi.

"Marah? Kenapa kau berfikir kalau aku marah padamu? "

"Karena aku berbuat kasar padamu waktu itu, Kau ingin membalas dendam padaku kan? " Tanya Dyani dengan nada sedih. Mark menghentikan mobilnya, lalu menatap Dyani lembut.

"Bukan..., Tapi karena aku tertarik padamu! Kau tak bisa ku dekati. Saat pria itu menawarkan istrinya sebagai jaminan, ku pikir wanita itu, waktu aku melihat fotomu, aku merasa begitu beruntung, tanpa pikir panjang, Aku memberikan dia uang yang sangat banyak. Agar dia tak bisa melunasinya dan kau menjadi mikikku" Kata Mark sambil tersenyum. Dyani hanya menatapnya tak percaya.

"Hubungan kalian tidak baik bukan? terbukti dia tak pernah menyentuhmu! " Kata Mark lagi sehingga pipi Dyani merah karena kesal. Dia juga merasa malu karena Mark berbicara seperti itu.

"Sayang..., Ada lagi yang ingin kau tanyakan? " Tanya Mark sambil memegang tangan Dyani. Dyani hanya menunduk dan menggelengkan kepalanya.

"Bagus.., gadis pintar! " Kata Mark sambil mengusap kepala Dyani dan tiba-tiba mengecup keningnya. Dyani tampak kesal, tapi saat ini dia tak ingin bertengkar. Melihat itu, Mark hanya tersenyum, lalu menjalankan mobilnya.

"Lambat laun kau pasti mencintaiku" Batin Mark.

.........

"Dyani.. lihat ini! Apa ini bisa kau gunakan untuk beribadahmu? " Tanya Mark sambil memberikan sesuatu. Dyani membukanya dan tampak gembira.

"Iya..., terima kasih banyak! " Katanya gembira sambil mencium mukena itu.

"kau tak perlu lagi menggunakan benda-benda aneh itu untuk menutup tubuhmu! " Kata Mark sambil tersenyum. Dia sering melihat Dyani menutup dirinya dengan apapun saat beribadah.

"Terima kasih banyak..., dari mana kau dapatkan? "

"Aku mampir ke toko yang menjual peralatan muslim, jadi aku menanyakannya di sana! " Jawab Mark. Dyani hanya tersenyum haru menatap Mark. Mark merasa damai saat melihat tatapan itu.

"Andai saja ku bisa memilikimu seutuhnya" Gumam Mark dengan tatapan lembutnya, namun Dyani bisa mendengarnya dengan jelas. Dyani hanya menunduk lalu berbalik meninggalkan Mark yang masih menatapnya.