Perlahan-lahan, kereta berjalan memasuki gerbang, melewati lorong pendek, dan sampai di teras berlantai putih.
Pengawal-pengawal berbaju zirah putih berjalan ke sana kemari untuk menjaga keamanan teras. Mereka berjalan dengan rapi; masing-masing membawa tombak panjang.
Di tengah teras, terdapat sebuah patung duyung dari perunggu yang tubuhnya dibalut kain sutra lembut. Tubuhnya seperti tubuh wanita cantik, namun kakinya berbentuk ekor ikan. Patung itu membawa sebuah vas kecil yang terus mengucurkan air dan akhirnya jatuh di bawahnya.
Teras itu penuh dengan toko-toko dengan penanda perunggu dan ditutupi kelambu berwarna cokelat tua. Terlihat banyak orang berlalu lalang masuk dan keluar dari toko. Sebdariagian besar dari mereka adalah prajurit bayaran yang mengenakan pakaian hijau dan hitam.
Jenis kelamin dan penampilan mereka berbeda-beda, namun mereka semua memiliki bekas-bekas luka, yang menunjukkan bahwa mereka adalah petarung handal.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com