webnovel

Dunia Online

Sinopsis Earth Online – sebuah MMORPG virtual yang ada di tahun 2190 – sebuah game yang membuat semua orang mempertaruhkan masa depannya. Bertempat di map yang sepuluh kali lebih luas dari dunia nyata – Bumi, para pemain bertempur untuk menjadi penguasa di game pertama dengan fitur petualangan pribadi, pembangunan wilayah, dan perang besar. Untuk setiap kematian yang kau alami didalam game, level mu akan kembali menjadi nol. Ouyang Shuo, salah satu pemain yang cukup baik, mengalami sebuah pengkhianatan keji. Hanya demi sebuah equipment saudara angkatnya tega menusuknya dari belakang. Kali ini, setelah dia mengalami reinkarnasi dalam game, Ouyang Shuo bersumpah dia akan membalas dendam. Akan tetapi, terjadilah kejadian diluar dugaan. Ouyang Shuo menemukan dirinya kembali waktu lima tahun sebelum pengkhianatan itu terjadi – tepat sebelum Earth Online pertama kali diluncurkan. Kali ini, berbekal pengetahuan dari kehidupan sebelumnya, Ouyang Shuo akan berjalan di jalan yang baru. Bagaimana caranya menyelesaikan misi dengan sempurna? Map pertempuran bersejarah mana yang akan muncul? Bagaimana cara seseorang membangun wilayah? Menggunakan pengalaman di masa lalunya, Ouyang Shuo memulai pertaruhannya untuk mencapai puncak dengan melalui segala rintangan. Ikuti perjalanannya dalam berusaha untuk menjadi penguasa seluruh dunia! Kisah yang berbeda yang menggabungkan karakter bersejarah dan game virtual reality, dengan penekanan pada pembangunan kerajaan dan peperangan.

Sheng Xiao Jian Ke · Juegos
Sin suficientes valoraciones
1034 Chs

Menerobos Masuk dengan Menyamar

Editor: Wave Literature

"Pusatkan seluruh tembakan untuk membuka jalan di tengah squadron mereka!" Menghadapi serangan musuh yang gencar, Zheng He tetap bersikap tenang, dia bersikap seakan tidak ada masalah dan dengan cepat menemukan jalan keluar. 

Begitu perintahnya turun, meriam-meriam segera ditembakkan. Pemandangan macam apa yang akan muncul dari 150 meriam yang ditembakkan bersamaan? Zheng He memberikan jawaban untuk pertanyaan itu.

Seperti pedang dewa yang turun dari langit, meriam dari kapal Squadron Shanhai memotong squadron musuh yang bergerak dengan formasi rapat menjadi dua. Tiba-tiba, celah selebar 90 meter-an terbuka di bagian tengah squadron musuh. Sisa-sisa dari berbagai kapal yang hancur mulai mengambang di atas permukaan air. Pecahan peluru meriam menghantam puluhan ribu Petualang Vietnam. Ini membuat mereka terluka parah, dan mereka kesulitan untuk bertahan hidup di lautan.