webnovel

Dunia Online

Sinopsis Earth Online – sebuah MMORPG virtual yang ada di tahun 2190 – sebuah game yang membuat semua orang mempertaruhkan masa depannya. Bertempat di map yang sepuluh kali lebih luas dari dunia nyata – Bumi, para pemain bertempur untuk menjadi penguasa di game pertama dengan fitur petualangan pribadi, pembangunan wilayah, dan perang besar. Untuk setiap kematian yang kau alami didalam game, level mu akan kembali menjadi nol. Ouyang Shuo, salah satu pemain yang cukup baik, mengalami sebuah pengkhianatan keji. Hanya demi sebuah equipment saudara angkatnya tega menusuknya dari belakang. Kali ini, setelah dia mengalami reinkarnasi dalam game, Ouyang Shuo bersumpah dia akan membalas dendam. Akan tetapi, terjadilah kejadian diluar dugaan. Ouyang Shuo menemukan dirinya kembali waktu lima tahun sebelum pengkhianatan itu terjadi – tepat sebelum Earth Online pertama kali diluncurkan. Kali ini, berbekal pengetahuan dari kehidupan sebelumnya, Ouyang Shuo akan berjalan di jalan yang baru. Bagaimana caranya menyelesaikan misi dengan sempurna? Map pertempuran bersejarah mana yang akan muncul? Bagaimana cara seseorang membangun wilayah? Menggunakan pengalaman di masa lalunya, Ouyang Shuo memulai pertaruhannya untuk mencapai puncak dengan melalui segala rintangan. Ikuti perjalanannya dalam berusaha untuk menjadi penguasa seluruh dunia! Kisah yang berbeda yang menggabungkan karakter bersejarah dan game virtual reality, dengan penekanan pada pembangunan kerajaan dan peperangan.

Sheng Xiao Jian Ke · Juegos
Sin suficientes valoraciones
1034 Chs

Melewati Lingnan

Editor: Wave Literature

Ouyang Shuo secara singkat menjelaskan rencana Memelihara Serigala miliknya. Kemudian, dia menatap ke sekitarnya dan mengatakan, "Inilah situasi kita saat ini, jadi silahkan keluarkan pendapat kalian."

Begitu kalimat Ouyang Shuo selesai, Zhao Kuo segera maju dan membungkuk, "Paduka!"

"Bicaralah!" Ouyang Shuo tahu bahwa Zhao Kuo memiliki kemampuan membuat strategi yang bagus. 

Jika dipikir kembali, Negeri Zhao memutuskan untuk menerima Shangdou dari Negeri Han juga karena Zhao Kuo. Walaupun mereka kalah di Changping, strategi awal mereka sudah benar. Jika tidak, Negeri Qin akan dapat dengan mudah merebut Shangdou, dan Negeri Zhao akan kalah jauh lebih cepat.

Zhao Kuo tanpa sadar menatap ke arah Baiqi. Berdasarkan pangkat, Baiqi-lah yang harusnya bicara lebih dulu sebagai Panglima Utama. Siapa yang bisa menebak perasaan Baiqi sekarang setelah melihat Zhao Kuo telah mengambil kesempatan ini.