Dalam hal terkejut, yang paling terkejut jelas adalah Spanyol itu sendiri.
Ketika Squadron Spanyol yang Tidak Terkalahkan telah mendengar notifikasi ini di perjalanan pulang, mereka jelas merasa malu. Namun, karena mereka sudah dipermalukan begitu rupa hari ini, mereka dengan cepat beradaptasi.
Sebuah keramik yang retak hanya tinggal menunggu waktu untuk benar-benar hancur.
Casillas-lah yang paling marah atas semua ini. Kedua matanya terlihat memerah seperti api dan seakan nyaris meloncat keluar. Entah pada siapa kemarahan ini tertuju, apakah Ouyang Shuo yang tidak tahu malu atau Alvaro yang telah mengkhianatinya, atau bahkan saudara setanah airnya yang telah bersikap egois. Mungkin yang paling tepat adalah pada semuanya.
Yang benar-benar tidak bisa menerima hal ini adalah para pemain lokal Spanyol. Notifikasi ini jelas merupakan sebuah tamparan keras di wajah para orang Spanyol yang sangat menyukai kehormatan.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com