webnovel

Dunia Online

Sinopsis Earth Online – sebuah MMORPG virtual yang ada di tahun 2190 – sebuah game yang membuat semua orang mempertaruhkan masa depannya. Bertempat di map yang sepuluh kali lebih luas dari dunia nyata – Bumi, para pemain bertempur untuk menjadi penguasa di game pertama dengan fitur petualangan pribadi, pembangunan wilayah, dan perang besar. Untuk setiap kematian yang kau alami didalam game, level mu akan kembali menjadi nol. Ouyang Shuo, salah satu pemain yang cukup baik, mengalami sebuah pengkhianatan keji. Hanya demi sebuah equipment saudara angkatnya tega menusuknya dari belakang. Kali ini, setelah dia mengalami reinkarnasi dalam game, Ouyang Shuo bersumpah dia akan membalas dendam. Akan tetapi, terjadilah kejadian diluar dugaan. Ouyang Shuo menemukan dirinya kembali waktu lima tahun sebelum pengkhianatan itu terjadi – tepat sebelum Earth Online pertama kali diluncurkan. Kali ini, berbekal pengetahuan dari kehidupan sebelumnya, Ouyang Shuo akan berjalan di jalan yang baru. Bagaimana caranya menyelesaikan misi dengan sempurna? Map pertempuran bersejarah mana yang akan muncul? Bagaimana cara seseorang membangun wilayah? Menggunakan pengalaman di masa lalunya, Ouyang Shuo memulai pertaruhannya untuk mencapai puncak dengan melalui segala rintangan. Ikuti perjalanannya dalam berusaha untuk menjadi penguasa seluruh dunia! Kisah yang berbeda yang menggabungkan karakter bersejarah dan game virtual reality, dengan penekanan pada pembangunan kerajaan dan peperangan.

Sheng Xiao Jian Ke · Juegos
Sin suficientes valoraciones
1034 Chs

Imbalan dari Perang Negara

Editor: Wave Literature

"Auumm!" Singa putih itu melompat dan menginjak si Hijau. Si Hijau adalah seekor hewan roh, sehingga jelas ia juga memiliki kecerdasan. Dengan dipermalukan seperti ini, rasa marah muncul di matanya. Ia tidak bisa lagi diam dan menerima penghinaan ini.

Singa putih itu mendadak membuka mulutnya yang penuh darah dan dengan ganas menerkam ke arah leher si Hijau. Dengan kekuatan rahangnya, jika terkaman ini mengenai leher si Hijau, maka ini pasti akan membunuh Nian itu walaupun ia memiliki sisik yang tebal dan setangguh baju zirah.

"Hijau!" Teriak Ouyang Shuo.

Si Hijau terlihat lemah dan tidak berdaya, ia bahkan tidak bergerak sedikitpun dari posisinya; ini seakan dirinya tidak memiliki kekuatan lagi untuk melawan. Tepat sebelum terkaman singa putih itu mengenai dirinya, Si Hijau mendadak bergerak. Tanduknya yang mengerikan mendadak bersinar terang dan menembakkan sebuah sinar putih ke arah tubuh singa itu.