webnovel

Duke tua adalah wanita cantik

Judul : the old Duke was a pretty lady Venus aktris cantik mengakhiri hidupnya dengan meminum sebotol penuh obat tidur, membawanya ke dunia novel. Ketika membuka matanya, seorang wanita paruh baya memanggilnya. " Sayang, anda sudah sadar. " 'Hah??? Sayang? Siapa wanita ini? ' "Anda siapa? " "Yang mulia Duke kehilangan ingatannya" "Siapa itu Duke? " ' aku Duke??? ' Sebentar coba aku jabarkan dulu. •Pertama, aku masuk ke dunia novel karena tubuh asliku meninggal. •Kedua, aku masuk ketubuh lelaki! Bukan tubuh wanita tetapi tubuh lelaki!!! •Ketiga, lelaki ini lelaki tua yang bergelar Duke dan telah memiliki istri!!!! Bukan cuma satu istri tapi 3 istri!!!! Apa-apaan ini? Tubuh Duke yang berubah menjadi tubuh wanita Venus ketika matahari tenggelam. " Hai nona malaikat" Lelaki yang tampan dengan rambut hitam menyapanya. Muncul lagi seorang lelaki aneh yang tampan dikamarku. Siapa lagi ini??? " Hai nona hantu" " Dasar lelaki hidung belang !" Eh.. Eh.. Sebentar kenapa semuanya jadi aneh begini?

Hanhyonju_13 · Fantasía
Sin suficientes valoraciones
98 Chs

76. because that person is you

76. Karena orang itu adalah dirimu

Pusat kota kerajaan emerald merupakan tempat penting dari kerajaan emerland. Patung saintess agung yang dibangun 500 tahun yang lalu merupakan inti dari kota emerland.

Saintess agung merupakan penjaga kerajaan emerland dari segala sihir hitam. Saat tragedi berlangsung 500 tahun yang lalu, yang memerangi Farel dan melindungi semua penduduk kota adalah saintess agung. Kesucian dan cahayanya lah yang memberikan kekuatan penduduk untuk bertahan.

Menurut legenda yang diceritakan turun temurun, saintess agung mengorbankan nyawanya untuk melindungi kerajaan yang dihancurkan oleh penyihir hitam Farel. Walaupun kekuatan  sihir itu terlalu kuat dan melampaui kekuatan suci saintess, kematiannya terus dikenang oleh penduduk yang tinggal di sekitar kerajaan itu.

Sekarang, banyak kerajaan yang membangun patung saintess agung untuk menjadi inti kota yang melindungi kerajaan. Kerajaan emerland merupakan salah satunya.

Selain menjadi tempat pemujaan saintess, patung saintess agung juga menjadi inti untuk menyebarkan kekuatan suci diseluruh kerajaan.

Jika suatu hari nanti kekuatan sihir hitam Farel kembali menyakiti penduduk kerajaan, maka penyucian dan upacara pembersihan sihir hitam akan dilaksanakan ditempat itu.

Pusat kota kini dikelilingi oleh para pendeta kuil suci dan semua bawahannya. Ariel vierre raven, saintess baru yang menjadi pujaan penduduk kota emerland juga berkumpul disana.

Ariel terlihat tenang. Sosoknya yang memakai jubah putih saintess itu terlihat mencolok ketika berdiri disamping pendeta suci mortinus vierre sicoz yang menjadi pemimpin tertinggi kuil suci takdir.

Setelah mendapat ijin dan dukungan dari raja emerland, upacara pembersihan masal akan dilaksanakan pada malam ini.

Bulan terlihat penuh dan bersinar terang pada malam itu. Upacara pembersihan memerlukan energi bulan yang penuh agar kekuatan suci dari saintess dan semua pendeta dapat mencapai seluruh bagian dari kerajaan emerland.

Altar yang terletak di tengah patung saintess agung adalah tempat dimana ariel dan pendeta tertinggi kuil berdiri dan memimpin upacara itu.

Setelah masing-masing pendeta berdiri sambil mengelilingi altar suci, para pendeta mulai bergandengan tangan sambil memusatkan kekuatan suci mereka. Perlahan cahaya terkumpul dari tubuh mereka dan mencapai altar tempat ariel dan pendeta mortinus berdiri.

Cahaya putih masuk ke tubuh ariel. Cahaya itu terasa hangat seperti sinar matahari yang mengelilingi dan mengisi tubuhnya.

Ariel dan pendeta mortinus meletakkan tangannya keatas batu kecil didepan altar yang terhubung ke patung suci saintess agung.

Cahaya yang terkumpul masuk ke tubuhnya dan tubuh pendeta suci kini di transfer ke dalam patung itu. Cahaya terang keluar dari tubuh patung saintess agung, sehingga penduduk yang berdiri di sekitar tempat itu tidak dapat membuka matanya karena cahaya itu sangat terang dan menyilaukan.

Cahaya terang itu naik dan meledak ke atas langit malam. Perlahan cahaya terang benderang itu menyebar dan menerangi semua sudut kota.

******************************************

Malam ini, maxi kembali mengunjungi venus. Tetapi kenapa Tristan masih mengikuti maxi ke tempat ini?

Venus memperhatikan ekspresi Tristan yang berdiri di belakang maxi. Anehnya, hari ini dia membalas tatapan Venus dengan senyum kecil. Venus mengedipkan matanya sejenak untuk memastikan pandangan matanya.

Apakah aku salah lihat? Kenapa dia tersenyum ramah seperti itu? Bukankah kemarin wajahnya masih kaku seperti patung es? Tampaknya penjelasannya kemarin telah membuat Tristan lebih mengerti bahwa Venus bukanlah penggoda.

" Anda datang lagi hari ini. "

Venus menyapa maxi dengan santainya. Hari ini maxi membawa sekeranjang buah jeruk untuknya. Baru kemarin maxi mengupas kulit apel untuknya, sekarang maxi kembali mengupas kulit jeruk untuknya dan duduk dengan riangnya.

"Kau membuat ku sedih, apa aku tidak boleh mengunjungi sahabatku setiap hari? "

Uh, perasaan ini terasa berat. Sebenarnya bukan masalah besar jika maxi ingin terus berkunjung dan berbicara kepadanya. Tetapi hal yang dilakukan maxi setiap kali bertemu dengannya itu membuatnya tidak nyaman. Maxi terus memperlakukannya seperti pasien yang sakit dan lemah. Walaupun telah mendengar dari dokter yang memeriksanya bahwa tubuh Venus telah normal dan sehat, maxi masih terus melakukan hal seperti ini. Seperti membawakan buah dan minuman pemulih stamina untuknya setiap hari.

' apalagi dia melayani ku seperti ini.'

Apakah sekarang putra mahkota juga ingin menjadi Butler pribadinya? Sudah cukup berat melihat para anggota Ksatria bayaran bersikap seperti Butler yang melayaninya dengan segenap hati. Sekarang Pangeran maxi juga terlihat sama dengan mereka.

Saat ini Venus merasa semakin susah untuk menghindari maxi, karena rencana untuk mencari artefak Farel akan dilakukannya besok malam.

Karena sifat maxi yang terlalu bersahabat seperti ini membuat Venus menjadi semakin berat untuk diam-diam berangkat meninggalkannya untuk mencari artefak.

Jika maxi tidak mengunjungi nya setiap malam, Venus tidak perlu berangkat diam-diam tengah malam untuk mencari artefak Farel.

Venus melihat kearah Tristan yang berdiri dibelakang maxi. Matanya masih melihat kearah Venus. Ketika matanya sekali lagi berpandangan dengan Tristan, senyuman kecil kembali menghiasi wajahnya. Tubuh Venus menjadi merinding seketika.

'Ternyata aku tidak salah lihat, dia memang tersenyum ramah padaku. '

"Anda juga datang lagi, tuan Tristan. "

Tristan mengangguk kecil dan menjawab Venus dengan tenang.

" Saya hanya mendampingi putra mahkota. "

Maxi mengerutkan alisnya sambil melihat kearah Tristan yang kembali memasang wajah datarnya.

" Sudah kukatakan untuk tidak mendampingiku. Kenapa harus kemari? Aku dapat mengunjungi Venus sendiri. "

" Karena saya asisten Anda. "

" Omong kosong macam apa ini. "

Wajah maxi terlihat kesal mendengar jawaban maxi yang terdengar seperti alasan untuknya.

Selama ini Tristan tidak pernah mendampingi maxi saat menjenguk Venus. Anehnya, setelah maxi memerintahkannya untuk membawa botol obat pemulih stamina untuk Venus hari itu, Tristan sekarang selalu mendampinginya saat dirinya ingin mengunjungi venus.

Tristan terlihat tersenyum sopan saat mendengar perkataan maxi yang terlihat kesal. Tetapi kekesalan maxi tidak membuat Tristan terlihat takut dengan atasannya. Mungkin karena kedekatan mereka selama ini dan Tristan merupakan salah satu orang yang dipercaya oleh maxi. Karena itu Tristan tahu bahwa maxi tidak akan menghukumnya.

"Kadang kau terlihat menyebalkan. "

Maxi mengerutu kecil kepada Tristan.

"Saya hanya ingin memastikan lebih lanjut, yang mulia tidak perlu kesal seperti itu. "

Venus melihat interaksi keduanya yang terlihat lucu. Jarang sekali maxi berekspresi seperti anak kecil, Tristan juga terlihat senang saat menggodanya.

" Sudahlah, jangan bertengkar karena hal kecil. Tidak ada salahnya jika pengunjung bertambah satu orang. "

Venus mencoba memperbaiki suasana sebelum maxi menjadi lebih kesal dan membuat suasana ruangan itu semakin berat.

"Venus, hari ini ada hal yang ingin ku sampaikan kepadamu. "

Wajah maxi yang terlihat kesal sekarang menjadi lebih serius. Tangannya masih terus mengupas kulit jeruk yang dibawanya dan meletakkan daging buah jeruk yang telah dikupasnya itu ketangan Venus.

Venus mengambil jeruk itu dan memasukkannya ke mulutnya, sambil mendengarkan hal yang ingin disampaikan oleh maxi.

" Kemungkinan kedepannya aku akan semakin sibuk. "

Hm... Kenapa maxi membahas hal ini? Jika memang sibuk dia tidak perlu menyempatkan diri dan melarikan diri dari tugasnya demi ketempat ini.

Maxi melanjutkan pembicaraanya.

" Aku berencana untuk mempercepat pengangkatan tahta ku. "

"... "

Mempercepat pengangkatan tahta? Saat ini status maxi adalah putra mahkota. Sudah pasti dirinya akan menjadi raja selanjutnya untuk kerajaan emerland ketika raja escardo de emerland turun tahta. Tetapi barusan maxi berkata bahwa dirinya ingin mempercepat pengangkatan tahta. Bukankah itu berarti dirinya ingin menjadi raja sebelum raja yang sekarang ini turun tahta?

" Aku sedang merancanakan pemberontakan. "

"Uhuk uhuk.. "

Venus tersedak buah jeruk yang sedang ditelannya. Setelah mendengar pernyataan maxi tentang pemberontakan putra mahkota, venus terlalu terkejut hingga dia lupa mengunyah buah yang ada di mulutnya dan langsung menelannya.

" Cepat minum air.. "

Dengan cepat maxi mengambil air yang berada di gelas minum venus dan memberikannya kepada venus sambil terus menepuk punggung venus agar buah yang tersangkut dikerongkongan venus cepat turun.

"Yang mulia! "

Tristan yang berada dibelakang maxi juga sangat terkejut mendengar perkataan maxi. Tristan segera memanggil maxi sambil melihat kearahnya yang sedang membantu venus. Baginya pemberontakan maxi adalah hal yang dirahasiakan oleh putra mahkota dan dirinya. Yang mengetahui hal itu hanya dirinya dan para Sekutu putra mahkota. Tetapi maxi dapat dengan santainya mengatakan hal berbahaya seperti itu kepada venus.

" Tenanglah Tristan, venus adalah teman yang dapat dipercaya. "

Seakan tahu bahwa Tristan khawatir dengan tindakannya. Maxi memandang Tristan dan menjawabnya dengan yakin.

Melihat mata putra mahkota yang begitu bertekad untuk mempercayai venus. Tristan hanya dapat menghela nafas panjang dan setuju dengan apa yang menjadi pilihan atasannya.

" Jangan terlalu khawatir. "

Maxi menambahkan perkataannya lagi.

Venus yang masih terkejut itu akhirnya membuka suaranya.

" Ng... Max. "

" Apa? "

" Bukankah lebih baik kau tidak mengatakannya padaku? "

Entah ini adalah hal bagus atau tidak, pemberontakan bukan sesuatu yang dapat mudah dobocorkan begitu saja, walaupun max adalah temannya.

' bukankah max terlalu polos? '

Dia dapat begitu saja percaya dengan venus. Venus menjadi khawatir jika nantinya maxi akan menjadi mudah percaya kepada orang lain selain dirinya dan orang itu aakan memanfaatkan kepolosannya untuk menyakiti maxi. Terlalu polos juga bukan merupakan hal yang bagus, walaupun sifat buruk dan sombong maxi telah berubah. Tetap saja jika dia berubah menjadi terlalu baik seperti ini, sifatnya akan membuat Venus khawatir.

"Kenapa tidak? aku hanya mengatakannya padamu saja, karena kau juga merupakan seseorang yang akan berada disampingku untuk waktu yang lama kedepannya. "

Huh?

"..... Seseorang yang akan berada di sampingmu untuk waktu yang lama? "

"Iya."

Maxi menjawab venus dengan senyuman cerianya.

"Aku tidak mau menjadi simpanan ataupun selirmu! "

"Hahahah"

Maxi tertawa terbahak-bahak mendengar jawaban venus..

"Bukan itu maksudku.... Bukankah teman selalu ada untuk kita sepanjang waktu? "

Mengingat tawarannya dulu yang kembali diingat oleh venus membuat maxi merasa lucu. Venus masih mengingat tawarannya saat menginginkan venus untuk menjadi simpanannya.

Maxi tidak menginginkan hal itu lagi, bahkan pikiran untuk itu juga telah hilang sama sekali. Untuk dapat dengan percaya diri meyakinkan venus dan memperbaiki kerajaan emerland, dirinya telah merencanakan pemberontakan untuk mendesak ayahnya turun tahta. Venus juga merupakan salah satu alasannya untuk berubah, karena sekarang dirinya sudah tidak ingin menjadi boneka ayahnya yang tidak bisa apa-apa. Tentu saja jika saat itu tiba dan venus masih tidak dapat menerima perasaannya, dirinya akan cukup puas dengan melihat wajah bahagia Venus sambil menjadi teman yang dapat diandalkan oleh venus.

"Teman yang selalu ada sepanjang waktu.... Sejak kapan kau berubah menjadi sebaik ini max? Kau membuatku khawatir, dunia ini banyak manusia kejam. Tidak boleh sembarangan mempercayai orang lain seperti ini. "

Melihat Venus yang terlihat cemas sambil memberikan nasehat kepadanya. Maxi hanya tertawa kecil.

"Aku memang baik, apakah kau baru menyadarinya Venus? "

"... "

"Aku tidak sembarangan mempercayai orang lain. Aku seperti ini karena orang itu adalah dirimu Venus. "