webnovel

Duke tua adalah wanita cantik

Judul : the old Duke was a pretty lady Venus aktris cantik mengakhiri hidupnya dengan meminum sebotol penuh obat tidur, membawanya ke dunia novel. Ketika membuka matanya, seorang wanita paruh baya memanggilnya. " Sayang, anda sudah sadar. " 'Hah??? Sayang? Siapa wanita ini? ' "Anda siapa? " "Yang mulia Duke kehilangan ingatannya" "Siapa itu Duke? " ' aku Duke??? ' Sebentar coba aku jabarkan dulu. •Pertama, aku masuk ke dunia novel karena tubuh asliku meninggal. •Kedua, aku masuk ketubuh lelaki! Bukan tubuh wanita tetapi tubuh lelaki!!! •Ketiga, lelaki ini lelaki tua yang bergelar Duke dan telah memiliki istri!!!! Bukan cuma satu istri tapi 3 istri!!!! Apa-apaan ini? Tubuh Duke yang berubah menjadi tubuh wanita Venus ketika matahari tenggelam. " Hai nona malaikat" Lelaki yang tampan dengan rambut hitam menyapanya. Muncul lagi seorang lelaki aneh yang tampan dikamarku. Siapa lagi ini??? " Hai nona hantu" " Dasar lelaki hidung belang !" Eh.. Eh.. Sebentar kenapa semuanya jadi aneh begini?

Hanhyonju_13 · Fantasía
Sin suficientes valoraciones
98 Chs

37. zeinal fazkin

37. Zeinal fazkin

" Sa... Saya... "

Panglima zeinal menarik lengan venus, dengan sorot mata tajamnya dia mengamati sosok venus yang sedang ketakutan.

"Mencari ku? Wanita secantik mu ingin melakukan apa setelah menemukanku? "

Melihat wajah venus yang cantik dan menarik membuat dirinya bergairah. Wanita cantik yang memegang tangannya dan berkata bahwa dia mencarinya membuat zeinal fazkin berpikir bahwa venus sedang merayunya.

Dengan cepat dia membuka kancing bajunya sehingga dadanya yang bidang terbuka dengan jelas.

Venus yang mulai panik segera mencari alasan untuk menghindari suasana itu.

" Tu... Tuan, saya mencari tuan bukan untuk ini. "

Venus tidak mungkin berkata kalau dirinya tidak mencarinya, karena jika Panglima zeinal tahu bahwa Venus mencari lelaki lain, situasinya akan berubah menjadi mencurigakan.

" Huh? Kenapa? Bukankah ini yang nona inginkan. "

Panglima zeinal mendekatkan wajahnya keleher Venus, tangannya terus menggenggam tangan Venus dengan erat, sehingga Venus tidak dapat melarikan diri darinya.

" Ti.. Tidak tuan saya hanya mengagumi tuan, saya hanya ingin berjabat tangan dengan tuan saja. "

Seakan tidak mendengar alasan Venus, zeinal mengecup leher Venus dengan kuat.

"Ah, jangan tuan.... Sa.. Saya wanita yang akan menjadi milik Sultan. "

Setelah mendengar perkataan Venus, zeinal terkejut sejenak dan melepaskan ciumannya dari leher Venus.

" Kau... Kau wanita yang akan masuk ke harem? "

" Benar tuan"

Setelah menenangkan dirinya dan menarik nafas panjang, zeinal mulai melepas genggamnya dari tangan Venus.

"Maaf."

Wajah zeinal menjadi merah karena malu. Kesalahpahaman nya membuat dirinya hampir hilang kendali. Wanita yang berdiri didepannya itu terlihat begitu menggoda sehingga membuatnya kehilangan akal sehatnya.

Setelah memakai bajunya kembali, zeinal mengulurkan tangannya kepada Venus.

" Eh? "

Venus mulai bingung melihat uluran tangan dari zeinal.

" Jabat tanggan, bukankah nona ingin menjabat tanganku karena nona Mengagumiku? "

" I.. Iya benar "

Dengan cepat Venus menyambar tangan yang di ulurkan oleh zeinal, dengan kedua tangannya.

" Terima kasih telah mengijinkan saya untuk menjabat tangan tuan. "

"Lain kali jangan melakukan itu lagi... "

" Melakukan apa tuan? "

" Menggenggam tangan lelaki secara tiba-tiba, karena itu sangat berbahaya. "

" Akan saya ingat tuan. Terima kasih tuan, saya undur diri dulu. "

"Baiklah."

Dengan cepat Venus berjalan kembali ke kamarnya, situasi yang baru dialaminya membuatnya sangat terkejut.

Hampir saja dia terlibat dengan lelaki buas itu, bagaimana bisa dia salah mengenali Elliot.

Venus hanya dapat menunggu lebih lama lagi untuk kembali keluar dari kamarnya.

Krek...

Pintu kamar Venus terbuka pelan, sosok Elliot muncul dari balik pintu.

" Elliot, akhirnya kau datang juga. "

Elliot memandangi ekspresi Venus yang tampak aneh sambil terus mengamatinya.

"Pengawalan di tempatku agak ketat, aku bisa membunuh mereka dan kesini, hanya saja kau tidak ingin itu terjadi bukan? "

" Baguslah, anda sudah menahan dirimu dengan baik Elliot. "

Setelah berada dalam jarak yang cukup dekat dengan Venus, Elliot melihat bekas merah yang ada dileher Venus dengan jelas. Leher Venus yang tidak ada bekas apa-apa siang ini menjadi berbekas sekarang.

Seketika wajah Elliot mengeras dan matanya menatap tajam. Wajah yang siap untuk membunuh siapapun yang membuat bekas di leher itu.

Dengan cepat Elliot mengulurkan tangannya dan menyentuh bekas itu, sambil terus Menggosok bekas berwarna merah tua yang Ada dileher venus.

"Sialan mana yang telah membuat bekas ini? "

" Oh ini.. "

Venus mundur beberapa langkah, dengan cepat Venus menutupi bekas ciuman di leher nya dengan telapak tangannya.

" Siapa yang melakukannya? "

Wajah Elliot tampak menakutkan, tatapan matanya yang membesar membuat Venus bergetar ketakutan.

Situasi Venus saat ini terlihat seperti kelinci yang sedang diancam oleh seekor singa.

" Aku yang salah Elliot, aku tadi keluar ruangan ini dan salah menarik tangan orang lain. "

" Menarik tangan orang lain!?"

Aura gelap keluar dari tubuhnya, rasa intimidasi yang besar menghujani tubuh Venus. Venus tahu Elliot akan meledak sewaktu-waktu jika dia salah berbicara.

" Kupikir aku melihatmu, karena samar-samar jadi aku langsung menghampiri dan menarik tangannya. "

"..... "

" Tapi aku telah berhasil pergi, tidak terjadi apa-apa kok. "

Elliot mengulurkan kedua tangan nya dan menggosok leher Venus dengan lebih kuat lagi.

" Sakit Elliot.... "

" Katakan siapa lelaki itu? "

" Aku yang salah duluan Elliot. "

" Tapi dia telah berani membuat bekas dileher polosmu. "

" Tapi... Aku tidak ingin kamu membunuh siapapun Elliot. "

"Jangan seperti itu lagi, jangan sembarangan menarik tangan orang lain lagi. "

" Maafkan aku. "

Venus menundukkan kepalanya dengan sangat menyesal. Kecerobohan nya membuat dirinya terlibat dengan lelaki yang berbahaya dan menyakiti Elliot.

Elliot mendekatkan bibirnya keleher Venus dan mengecup bekas yang ada dilehernya.

" Akh Elliot, apa yang kau lakukan. "

Elliot membuat tanda baru diatas bekas ciuman itu.

" Aku sedang menghilangkan tanda si brengsek itu. "

Venus menarik tubuhnya untuk sedikit menjauh dari Elliot dan memalingkan wajahnya yang memerah karena malu.

" Ayo kita keluar untuk cari artefaknya, jangan melakukan hal aneh lagi padaku. "

Venus melangkah keluar pintu kamarnya, sambil menutupi bekas ciuman dilehernya dengan tangannya.

Setelah sampai diruang kerja penasehat kerajaan, Venus mulai mengamati ruangan itu.

Ruangan kerja yang besar dipenuhi rak buku yang berisi Buku-buku politik dan tata negara. Dari ruangan itu tercium bau tembakau yang menyengat.

Kebiasaan menghisap cerutu membuat ruangan kerja penasehat dipenuhi oleh aroma asap cerutu yang kuat, tumpukan dokumen yang berada diatas meja terlihat sangat banyak, hingga menutupi kursi yang ada dibelakang mejanya.

Venus berjalan kearah rak buku yang ada diruangan itu. Buku-buku itu tersusun dengan rapi dan dikelompokkan sesuai dengan kategori bukunya.

Dengan seksama, Venus mencari buku coklat tua yang terdapat di rak ketiga buku itu.

" Aku menemukannya! "

Buku coklat yang terlihat tidak terlalu mencolok, berbaur dengan Buku-buku lain. Bagi orang yang tidak tahu, buku ini seperti buku biasa yang tidak menarik perhatian.

Tetapi Venus adalah orang yang mengetahui rahasia rumah penasehat kerajaan.

Venus tahu buku itu adalah buku yang dapat membuka ruang rahasia yang terletak di belakang rak buku.

Dengan cepat Venus menarik buku itu, sehingga buku itu sedikit lebih maju.

Kreak....

Rak buku yang ada didepannya bergeser seperti pintu yang baru dibuka.

Venus dan Elliot segera masuk kedalam ruang rahasia itu.

Ruangan itu tidak terlalu besar, didalamnya hanya terdapat altar pemujaan dan buku sihir.

" Ini.... Buku sihir hitam. "

" Benar, penasehat kerajaan roizenal hiekal merupakan pengikut penyihir hitam Farel. Karena itu dia menyimpan salah satu artefak Farel. "

Venus mendekati altar hitam yang ada didepannya, sinar perak terpantul dari benda yang berada di atas altar itu.

" Ketemu! Ini dia artefak keduanya Elliot. "

Venus mengulurkan tangannya untuk mengambil artefak itu.

"Tunggu, biar aku yang ambil. "

Elliot menghentikan tindakan Venus yang ingin mengambil artefak itu, karena khawatir sisa sihir hitam yang berada didalam artefak itu dapat melukai tubuh Venus.

Elliot melangkah maju untuk mengambil artefak yang berada diatas meja altar itu.

Setelah tangan Elliot menyentuh artefak itu, asap hitam muncul dari dalam artefak itu. asap itu sama seperti asap yang dilihat oleh Venus pada artefak yang terdapat didalam kediaman Duke trochel.

Asap itu berputar dan menyebar ke seluruh ruangan sehingga melahap semua cahaya yang ada disana.

Seketika kamar itu ditutupin oleh asap hitam yang keluar dari artefak.

" Elliot, apa kau tidak apa-apa? "

Venus mencari Elliot dalam kegelapan. Dengan mengulurkan tangannya sambil meraba benda disekitarnya, akhirnya Venus dapat memegang tangan Elliot.

" Aku baik-baik saja. "

Asap hitam itu seperti berputar di sekitar tubuh mereka. Seketika asap itu masuk ditubuh Venus dan Elliot dengan cepat.

Perasaan kosong seperti dialiri angin di Sekunjur tubuh membuat Venus merasa seperti sebelumnya saat dirinya menyentuk artefak pertama di kediaman trochel, angin itu sekan membuat dirinya melayang. Aliran angin itu seakan mengontrol tubuhnya dan membuatnya larut didalam arus.

' tidak, kali ini lebih kuat! Alirannya lebih kuat! '

Perasaan penuh seakan gelas yang terus di tuang air, energi itu melimpah ruah didalam tubuhnya yang telah terasa penuh. Seketika kepalanya seperti terguncang.

Pandangan mata Venus menjadi kabur, ruangan itu menjadi semakin gelap, sama seperti asap hitam yang masuk kedalam tubuhnya.

" Venus!"

Setelah asap hitam itu masuk semua kedalam tubuh mereka, kesadaran Elliot mulai kembali.

Ruangan yang tadinya tertutup oleh asap gelap itu telah menjadi seperti biasa.

Venus yang tidak sadarkan diri di sebelahnya membuat Elliot cemas.

Elliot terus memanggil nama Venus, namun Venus yang telah tidak sadarkan diri, tidak dapat menjawabnya.

Elliot menggenggam tangan Venus dan mengecek denyut nadinya, semuanya terasa normal. Nafas Venus terdengar teratur dan wajahnya terlihat normal.

Setelah memastikan tidak ada tanda-tanda yang membahayakan untuk Venus, Elliot akhirnya menggendongnya kembali kekamar Venus.

"Ukh, apa yang terjadi Elliot? "

Venus perlahan membuka matanya dan melihat sekelilingnya. Dia sekarang telah berada diatas tempat tidurnya.

Ingatan venus yang terakhir adalah ketika dia dan Elliot berada didalam ruang rahasia penasehat kerajaan, setelah sihir hitam yang keluar dari artefak itu masuk ke tubuhnya dan Elliot, pandangan matanya menjadi gelap dan dia tidak sadarkan diri.

" Kau tidak sadarkan diri, jadi aku membawamu kembali kesini. "

Elliot duduk disampingnya, sambil sesekali mengecek suhu tubuh venus, untuk memastikan dia tidak apa-apa.

" Apakah kau baik-baik saja? Sihir hitam itu masuk ketubuhmu Elliot. "

" Aku baik-baik saja. Sihir itu tidak menimbulkan efek di tubuhku. "

Venus berusaha untuk duduk, sambil mengamati keadaan Elliot yang terlihat baik-baik saja. Venus mencoba mengecek suhu tubuhnya dengan telapak tangannya.

" Jangan cemas, aku tidak apa-apa. "

Elliot menggenggam tangan Venus dan tersenyum hangat kepadanya.

Dengan suara rendahnya Elliot melanjutkan perkataannya.

" Istirahatlah lagi. "

" Kita harus segera keluar dari sini Elliot. "

" Istirahatlah sebentar lagi...aku akan membawamu keluar nanti. "

Mendengar suara Elliot yang lembut dan hangat, Venus memejamkan matanya dan kembali beristirahat.