2. Duke tua
Sebentar coba aku jabarkan dulu.
•Pertama, aku masuk ke dunia novel karena tubuh asliku meninggal.
•Kedua, aku masuk ketubuh lelaki! Bukan tubuh wanita tetapi tubuh lelaki!!!
•Ketiga, lelaki ini lelaki tua yang bergelar Duke dan telah memiliki istri!!!!
Apa-apaan ini?
Bagaimanapun ini sangat aneh! Dewa, jika anda memang ada, kenapa harus masuk ketubuh Duke tua seperti ini??? Hua.... Ini bukan fantasi yang aku inginkan!!! Karakter novel macam apa ini? Bukannya biasanya Duke itu di novel tampan dan gagah? Walaupun Duke tampan, aku juga tidak mau masuk ketubuh nya, aku yang wanita ini bagaimana bisa masuk ketubuh lelaki tua yang beristri??? Akh.....sial*an.
"Hah..... Di tubuh Duke tua ini aku harus bagaimana? "
Aku harus menenangkan pikiranku dulu. Sambil duduk di kursi kamar tidurku aku meletakkan telapak tanganku ke jidatku sambil terus berfikir.
" Duke tua beristri.... Tenang Venus, setidaknya rumah ini mewah. Aku Duke kaya, hm... Ini hal yang bagus. "
Aku tidak dapat merubah peranku didalam novel ini. Pertama-tama aku harus tahu aku masuk ke novel apa, karakter apa dan siapa pemeran utama novel ini. Aku akan mencari tahu namaku dan judul novel ini.
Langit diluar semakin gelap dan aku yang duduk lama memikirkan kondisiku masih tidak dapat menemukan jawaban apapun. Tidak lama marie pelayanan kediaman Duke mengantarkan makan malam yang disiapkan untukku di meja makan, aku kembali sendiri lagi dikamar ini. Pelayanan disini kebingungan dengan kondisi ku, Duke yang telah meninggal dan aku yang masuk kedalam tubuhnya tentu saja tidak ada ingatan apapun tentang duke, karena kami orang yang berbeda.
Dengan perlahan aku mulai mengambil sendok dengan tanganku untuk makan malam. Eh, kenapa tanganku mengecil? Kuku panjang yang indah ini? Ini.....
"Apa yang terjadi? "
Eh suaraku berubah lagi, ini suara asliku. Dengan cepat aku meletakkan sendok ku ke atas meja dan segera berlari ke cermin kamar Duke.
" Wajahku kembali."
Sosok wanitaku yang terpantul didalam cermin kembali. Rambut emas panjangku, wajah oval dan mata coklat ku kembali. Dengan senang aku memegang wajahku dan badanku yang telah kembali berubah menjadi wanita.
" Apa ini? Kenapa aku bisa kembali seperti ini? Bagaimana dengan sosok Duke tadi? "
Aku tidak berani keluar dari kamar Duke, aku yang takut keadaan ini diketahui penghuni mansion Duke, aku harus segera mencari cara untuk bersembunyi.
Aku melepaskan baju yang kupakai, baju lelaki yang kebesaran ini tidak pas untuk dipakai tubuh wanita. Dengan pelan aku berjalan ke lemari baju Duke yang ada didalam kamar. Aku mengambil kemeja putih yang besar panjang untuk kupakai menjadi onepice bajuku. Tidak ada satupun baju wanita disini. Setidaknya kemeja ini bisa menutupi badanku.
Setelah menyelipkan kertas pesan dilantai luar kamar untuk pelayan, agar tidak mengganggu ku, aku terus duduk di kamar Sambil menunggu Orang-orang yang berada di dalam mansion untuk tidur agar aku bisa kabur dari tempat ini.
" Jika mereka melihatku habislah semuanya, bagaimana cara menjelaskan masalah Duke yang menghilang tiba-tiba dan ada wanita dikamar ini. Pasti tidak ada yang akan percaya cerita ku. "
Malam telah semakin larut, suara langkah kaki para pelayan di kediaman Duke sudah mulai tidak terdengar. Ini saatnya aku harus kabur, setelah sadar aku benar-benar tidak tahu harus berbuat apa didunia ini. Aku belum melihat lingkungan diluar kamar ini. Aku merapikan rambutku dan berjalan keluar kamar dengan perlahan agar tidak ada yang tahu aku kabur.
Setelah mencari lama, akhirnya aku menemukan pintu keluar rumah Duke yang sangat besar. Dengan perlahan aku membuka pintu rumah Duke dan berjalan kearah taman bunga besar didalam kediaman Duke. Setelah berjalan lama, aku tidak menemukan pagar gerbang rumah Duke.
" Hah... Gila, benar-benar luar biasa. rumah mewah yang dikelilingi dinding tinggi. Bagaimana aku bisa kabur kalau begini!?. "
Dengan lelah aku kembali berjalan kearah taman bunga kediaman Duke. Disamping taman ada tempat beristirahat, aku akan duduk sebentar disana, badanku sudah tidak kuat berjalan lagi.
" Siapa itu? "
Aku dikejutkan oleh suara lelaki yang datang dari belakang ku. Dengan cepat aku menoleh kearahnya, siapa ini? Tampan sekali, rambut yang bewarna hitam pekat dengan mata perak yang indah badan lelaki itu terlihat tinggi dan indah. Aku yang telah melihat banyak aktor tampan didunia perfileman, namun aktor-aktor itu tidak bisa menandingi wajah lelaki ini. Aku berdiri menatapnya dan mata kami saling berpandangan.
" Aku.... Hm..... Aku.... Ma malaikat."
Wajah lelaki itu tampak kebingungan dan menatapku lekat. Jawaban anehku yang tidak dapat aku kontrol karena kaget melihat wajahnya.
" Hah, malaikat? "
Lelaki itu tertawa dan melihatku.
" I... Iya, aku malaikat. "
Agin berhembus dan menggerakkan rambutku, dengan cepat aku menyelipkan rambut ku ke telinga, sambil melihat wajah lelaki itu yang masih memandangiku.
" Baiklah nona malaikat, malam-malam di kediaman Duke tanpa memakai alas kaki. Berjalan di taman Duke, nona malaikat yang datang dari taman bunga? Hahaha"
"Aku turun dari langit, aku belum sempat memakai alas kaki karena aku tidak dapat menemukannya di taman. Hanya ada baju ini saja. "
"Hm... Nona malaikat agak mencurigakan. Nona malaikat mata-mata musuh? "
" Musuh bodoh mana yang mengirim wanita lemah tanpa alas kaki untuk menjadi mata-mata dikediaman Duke? "
Aku mengembungkan mulutku dan melihat lelaki itu dengan kesal.
" Benar juga, hahaha anggap saja memang nona malaikat datang untukku malam ini. "
" Bisakah kita duduk kesana dulu? aku lelah sekali berjalan di luar kediaman ini dari tadi. "
Sambil mengulurkan tangannya untuk meng escort ku lelaki itu membawaku ketempat istirahat samping taman, kami duduk di kursi taman itu sambil mulai berbicara.
" Jadi ada keperluan apa nona malaikat datang ke taman Duke ini? "
"Saya tidak dapat memilih destinasi untuk diturunkan dari langit. Ternyata saya diturunkan disini, tempat yang dikelilingi tembok. "
Lelaki tampan itu menghadap kearahku dan berbisik.
"Jadi nona malaikat telah terjebak dikediaman ini bersama saya? "
Lelaki itu tersenyum sambil kembali menatap wajahku.
"Sepertinya begitu, saya telah terjebak bersama anda. "
Venus menjawabnya dengan senyuman.
"Apakah tuan adalah Ksatria di kediaman Duke? "
Venus yang terpesona oleh wajah indah lelaki didepannya itu, mulai mencoba mencari tahu Identitas lelaki misterius yang ditemuinya. Dengan wajah yang tampan, seharusnya lelaki ini pemeran penting utama didalam novel. Apakah pemeran utama pria atau pemeran utama kedua dalam dunia novel ini?
Lelaki misterius itu hanya diam dan memberikan Venus senyuman.
" Apakah bukan Ksatria? Lalu apa anda tukang kebun? "
Wajah pria itu terkejut seakan pertanyaan Venus sangat aneh.
"Pffttt... Tukang kebun. Hahahah"
"Hm... Sudah kuduga, anda telalu tampan untuk menjadi tukang kebun. "
Venus menekan pipinya dengan kedua tangannya.
" Identitas ku rahasia nona malaikat. Tapi aku tidak keberatan jika anda menganggap aku tukang kebun. Pffttt..... "
Lelaki ini benar-benar tidak dapat aku mengerti, mungkin memang lebih baik untuk menyembunyikan identitas kami. Karena situasi ku tidak dapat dipercaya oleh siapapun jika aku menceritakannya.
"Tuan kenapa masih disini malam-malam seperti ini? Tuan tidak bisa tidur? "
Lelaki itu memegang kepalanya sambil memejamkan matanya. Suara nafas yang berat terdengar samar-samar.
" Aku mimpi buruk. "
"Hm....mimpi buruk itu bagus tuan. "
Lelaki itu sedikit terkejut mendengar jawaban venus dan melihatnya. Sambil tersenyum venus melanjutkan perkataanya.
"Karena itu hanya mimpi dan bukan kenyataan. Jika itu terjadi didalam mimpi, tuan bisa Menghindari nya agar tidak terjadi di keadaan nyata. Jika itu sesuatu yang menakutan tuan bisa menysukurinya, karena hal itu tidak nyata terjadi. Bisa dikatakan kalau mimpi adalah peringatan untuk lebih berhati-hati kedepannya. "
Lelaki itu tersenyum kecil dan mengeleng kepalanya.
" Ternyata cara pikir nona malaikat itu unik ya. "
" Bisa dibilang spesial kan tuan."
" Haah.... Iya, mungkin hanya nona yang akan berkata mimpi buruk itu bagus. Hahahaha. "
Aku mengacungkan telunjuk ku kearah taman bunga yang terawat rapi, sambil berkata dengan semangat.
" Lihat tuan, saya tidak tahu isi mimpi anda. Tapi jika malam-malam tuan berjalan kearah taman, pasti tuan ingin memastikan taman ini baik-baik saja bukan? Lihat, tamannya masih sangat indah. Tuan juga dapat malaikat seperti saya yang menemani tuan untuk berbicara disini."
Tangan lelaki itu mengelus kepala venus dengan perlahan, wajah venus sedikit memerah karena terkejut.
'Lelaki yang tampan'
Venus mengontrol ekspresi wajahnya yang memerah itu dan menahan rasa malunya.
"Tuan Duke beruntung. "
Tanpa sengaja Venus mengucapkan kata-kata yang ada dipikirannya.
"Kenapa beruntung? "
"Karena tuan duke memiliki tukang kebun yang tampan seperti tuan. Apalagi tuan sangan berdedikasi untuk kebun ini. "
"Hahahahahah wanita aneh"
Lelaki tampan itu tertawa terbahak-bahak sambil memegangi perutnya. Venus yang melihat itu menjadi sedikit kesal, pujaannya malah ditertawakan.
" Saya ini memuji tuan, kenapa tuan tertawa? Huh"
"Ppffttt iya... Iya... Terimakasih atas pujiannya nona malaikat, saya memang tukang kebun yang tampan. "
"Jangan tertawa lagi tuan. Saya akan kesal... "
" Baiklah nona malaikat, malam sudah semakin larut. Saya akan kembali kekamar untuk istirahat, sampai jumpa lagi nona malaikat. "
Lelaki itu bangkit dari tempat duduknya dan tersenyum kepada venus sebelum melangkah pergi kemarnya.
"Aneh.... Harusnya setampan itu tidak menjadi tukang kebun? Apa dia pemeran utama? Novel apa ini?? "
Kepala Venus di penuhi oleh pikiran yang sangat banyak. Bagaimana cara pergi dari rumah ini? Dunia apa ini? Semuanya masih menjadi permasalahan yang belum bisa dipecahkan. Dengan putus asa Venus kembali kekamar duke dan menarik selimutnya rapat-rapat..
*********
Rowan yang kembali kekamar nya tersenyum kecil, wanita misterius yang ditemuinya di taman rumah itu terlihat tidak seperti manusia. Seluruh tubuh wanita itu terpancarkan sinar perak yang bercahaya dibawah sinar bulan. Pada saat pertama menatap mata wanita itu, rowan mengira jantungnya akan meledak.
Dengan pelan rowan membaringkan tubuhnya diatas kasur dan mulai mengingat percakapannya tadi dengan wanita itu. Senyuman kecil menghiasi wajah tampannya.
" Nona malaikat... Sunguh nona yang menarik, siapa kamu sebenarnya? "