Bab 407
Keesokan harinya.
"Sudah bangun Pa!"
Aku mengucek mataku, sedikit pusing kurasakan. Habis shalat Subuh tadi aku tidur kembali.
"Jam berapa sekarang Ma?" tanyaku.
"Jam 8, kenapa Pa. Hari ini gak ada rencana ke kantor kan Pa?"
"Gak, Papa mau di rumah aja hari ini."
Kurengkuh tubuh istriku yang sedang berdiri di samping tempat tidur.
"Ihh Papa, sudah siang. Mandi dulu gih!" pekiknya kaget.
Hmm, aku bergumam sambil tetap memeluknya. Kuhirup aroma sampo yang menguar dari rambutnya.
Drrrtt ... Drrrttt ....
Kujangkau ponselku dari atas nakas. Dhifa, ada apa dia menghubungiku sepagi ini?
[Assalamualaikum, ada apa Fa?]
[Waalaikumsalam Om, bisa ketemu gak pagi ini? Ada yang ingin Dhifa bicarakan!]
[Hmm, baiklah. Tunggu di kantor saja, Om segera kesana!]
[Oke Om, Dhifa tunggu ya. Assalamualaikum]
[Waalaikumsalam.]
Aku meletakkan kembali ponselku. Mencium pipi istriku yang masih diam dalam pelukanku.
"Siapa Pa?" tanyanya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com