webnovel

Perayaan Ulang Tahun (1)

Editor: Atlas Studios

Mulut Jun Wu Xie berkedut - buku itu mengatakan bahwa teratai salju memerlukan habitat khusus untuk berkembang dan tak dapat ditanam di air biasa. Jika benih itu diletakkan di air biasa, teratai itu akan layu dan tidak dapat pulih lagi. Dengan kata lain, jika ia menanamnya di air biasa, tanaman itu akan mati.

"…."

Cukup yakin, teratai yang menyulitkan ini tak dapat dikembangkan dengan air biasa! Selain mata air surgawi, ia membaca bahwa cairan lain yang dapat digunakan untuk menanam teratai salju adalah 'nektar giok'.

Di dunia ini, istilah ini berarti anggur berkualitas tinggi, bahkan Jun Xian hanya pernah berkesempatan meminum anggur ini sekali dalam sebuah gelas kecil ketika Kaisar Pertama menganugerahkan padanya dalam perayaan kemenangan atas peperangan.

"Kau bahkan dapat menggunakan anggur untuk membudidayakan sebuah tanaman … hmm." Jun Wu Xie menggosok keningnya untuk meredakan ketegangan ketika ia berpikir keras. Walaupun anggur ini sangat berharga dan langka, setidaknya ia tahu apa benda itu. Sedangkan untuk mata air surgawi, ia tak pernah mendengar sebelumnya!

Nektar giok diberikan oleh Kaisar Pertama, ini artinya kemungkinan besar masih ada yang disimpan di Istana Kerajaan.

Jun Wu Xie memikirkan kembali percakapan yang dilakukannya dengan Jun Xian hari itu, hari perayaan ulang tahun Putra Mahkota akan segera tiba dan ia juga diundang. Ini akan menjadi kesempatan bagus untuk mengetahui apakah mereka masih memiliki madu ini di istana.

Walaupun ia memiliki teknik budidaya di tangannya, bagaimana pun ia tak dapat memulai kultivasi karena kurangnya bahan utama.

Sementara ia sedang berpikir keras mengenai permasalahan bahan utama ini, sejak kembali dari Kota Hantu, suasana hati Mo Xuan Fei dan Bai Yun Xian sedang berada di titik terbawah.

Di bawah hukum Kota Hantu, Mo Xuan Fei tak dapat melakukan apa pun pada orang tak berguna itu yang membuatnya kehilangan wajah! Ia menggertakkan giginya ketika memikirkan kejadian itu dan bagaimana ia berusaha keras menenangkan Bai Yun Xian setelah semua insiden di Kota Hantu. Bocah tak berguna! Berani-beraninya ia menantangku seperti itu? Ia telah memanggil pelukis istana untuk langsung datang dan menggambarkan wajah bocah itu berdasarkan deskripsi mereka.

Walaupun ia tak dapat menyentuhnya di Kota Hantu, begitu ia keluar, ia tak akan membiarkannya pergi!

Mo Xuan Fei menggerakkan pasukan rahasianya dan menyuruh mereka menyisir seluruh Ibu Kota Kekaisaran malam itu juga.

Namun, hal yang aneh adalah tak ada jejak di mana pun bocah itu dapat ditemukan. Seolah-olah ia telah menghilang secara misterius di udara.

Ia bahkan memerintahkan orang-orangnya berjaga di pintu masuk Kota Hantu dan memberitahunya begitu bocah itu terlihat, namun, tak ada kabar sama sekali.

….

Waktu berlalu cepat dan seluruh isi kota sibuk mempersiapkan perayaan ulang tahun Putra Mahkota.

Satu malam sebelum ulang tahun, Jun Xian memanggil Jun Qing dan Jun Wu Xie ke ruang kerjanya.

Kali ini, bukan hanya Jun Wu Xie 'si buangan', bahkan Jun Qing 'si sekarat' juga menerima undangan.

"Ulang tahun Putra Mahkota adalah esok hari, kalian berdua perlu datang denganku. Long Qi tidak diperbolehkan masuk jadi Wu Xie, aku akan menyerahkan pamanmu dalam penjagaanmu." Jun Xian melihat Jun Wu Xie dengan rasa bangga. Gadis kecilnya telah tumbuh dewasa menjadi seseorang yang dapat diandalkan dan ini adalah sebuah jaminan. Diam-diam ia telah meletakkan semua harapannya untuk Istana Lin di dalam tangan gadis kecil ini.

"Baik." Jun Wu Xie mengangguk.

"Satu hal lagi, orang-orang di luar tak mengetahui tentang kondisi pamanmu. Sampai sekarang, mereka masih berpikir bahwa usianya tak lama lagi. Jika mereka mencium jejak kesembuhannya, aku takut … Wu Xie, bisakah kau menanyakan pada Tuanmu apakah ada cara untuk membuat pamanmu terlihat 'sakit parah'?" Jun Xian khawatir karena ia baru saja menerima undangan untuk Jun Qing lima hari sebelum ulang tahun Putra Mahkota.