"Jadi kamu seorang dokter..." gumam Qingye Piaoxue.
"Baiklah, jangan bicara. Napasmu meluap ke mulutku, rasanya seperti kamu menyemburkan api," ledek Lin Dong bahkan di saat ini.
Setelah mendengar ini, pipi Qingye Piaoxue memerah.
Tidak jelas apakah demamnya yang memburuk atau dia hanya merasa malu.
Namun, dia dengan patuh menahan diri dari bicara dan bahkan menutup mata, dengan percaya membiarkan Lin Dong tanpa pilihan, menurunkan semua pertahanannya.
Walaupun pertahanan sebenarnya sudah tidak ada gunanya. Tapi sebagai seorang seniman beladiri, benar-benar menurunkan kewaspadaan ketika sakit menunjukkan kepercayaan yang dalam pada orang lain dari lubuk hatinya.
Lin Dong masih terus menyalurkan Inner Qi ke dalam Qingye Piaoxue pada saat ini.
Ini berlanjut sepanjang hari.
Walaupun Lin Dong sangat kuat, dia hampir mencapai batasnya sekarang.
Beruntung, Qingye Piaoxue sudah banyak membaik sekarang, dan dia berhasil melewati serangan penyakit ini.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com