"Aku masih memikirkan hadiah pertunangan yang diterima pagi ini. Kenapa kamu tidak tidur lebih dulu? Kamu tidak perlu menungguku." Lin Cheng Zhi melambaikan tangannya. Dia berpikir, apakah dia harus berdiskusi di tempat ayahnya?
"Hadiah pertunangan? Itu kan milik Bibi, kenapa kamu yang mencemaskannya?" Istri Lin Cheng Zhi tidak bisa menahan tawa.
"Kamu tidak mengerti," ucap Lin Cheng Zhi dengan tidak berdaya. Dia menyilangkan kedua tangannya dan terus mondar-mandir. "Sepertinya aku lebih baik pergi ke tempat Ayah untuk berdiskusi." Setelah dia mengatakannya, dia hendak pergi. Tapi dia ditahan oleh istrinya.
Istri Lin Cheng Zhi menatapnya dengan pandangan yang tidak percaya. "Lihatlah sudah jam berapa sekarang. Tidak bisakah kamu menunggu sampai besok? Lagipula, semua hadiah sudah ada di kediaman. Tamu kita juga masih di sini. Sekalipun kamu mencemaskan hadiah pertunangan, apa yang akan dipikirkan oleh orang lain?"
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com