"Hehe."
Pria tua itu menyipitkan mata dan tersenyum senang ketika dia melihat pemuda di depannya. Semakin lama dia memandangnya, maka dia semakin sedap dipandang. "Nak, aku tidak punya permintaan lain. Kamu tahu bahwa benda ini adalah harta karun, bukan? Aku menyimpannya untuk muridku, tapi sekarang aku memberikannya kepadamu.."
Matanya yang licik berbinar. Meskipun dia tidak mengatakan apa-apa lagi, namun artinya sangat jelas. Dia berpura-pura diam karena dia ingin Feng Jiu mengatakannya sendiri.
"Jadi begitu!" Feng Jiu menatap pria tua itu dengan serius. Mata mereka saling mengamati satu sama lain
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com