webnovel

DISTRIK 25 : Sebuah Mimpi Buruk

VOL.I DISTRIK 25: SEBUAH MIMPI BURUK Ami sangat membenci para elit negara karena perubahan sistem pemerintahan sejak pergantian presiden beserta jajaran yang membuat warga tidak tenang, terlebih dengan adanya rumor mengenai hilangnya anak-anak di bawah umur yang di gunakan sebagai tumbal dari sebuah ritual yang dilakukan oleh para elit negara. Mereka bahkan selalu siap untuk menyakiti ataupun menangkap siapapun yang menentang kebijakan Pemerintah. *** VOL.II DISTRIK 25: DUNIA TANPA KEGELAPAN “Kalian mungkin mengira semua ini disebabkan oleh kegelapan. Tapi apa kalian tahu kalau manusia bahkan dapat menjadi lebih kejam dari kegelapan,” kata seorang pria tua yang berjalan dengan tongkatnya. *** VOL.III DISTRIK 25: SEBUAH MASA LALU Sebuah perjanjian dengan kegelapan di masa lalu membawa dampak sangat besar untuk masa depan. Perjanjian berdarah, perjanjian penuh ritual dan penumbalan. Kekuatan dan kekuasaan, semuanya diberikan oleh kegelapan dengan imbalan darah yang melimpah dan kesengsaraan. *** *** Dengan memberikan dukungan untukku berupa vote dan hadiahnya, teman2 telah menjadi PEMBACA ISTIMEWA juga menjadi SAKSI DARI KISAH DISTRIK 25 ^,^ Love *,*

snaisy_ · Fantasía
Sin suficientes valoraciones
369 Chs

Lila

=Author POV=

Satu keluarga dari daerah Utara pergi berlindung di dalam hutan. Mereka tidak ingin ditahan di gedung pertemuan distrik, semampu mereka, mereka akan pergi sejauh mungkin mencari tempat berlindung yang sangat aman.

Seorang ayah, ibu, anak perempuan yang sudah cukup dewasa juga seorang anak laki-laki yang masih berusia belasan. Mereka berjalan pelan mencari aliran anak sungai untuk membersihkan diri.

"Kak! Aku menemukannya!" teriak sang adik yang berlari dari arah kanan, dia baru saja pergi untuk memetik beberapa buah berry hutan untuk cemilan.

"Apa? Sungai?" tanya sang kakak ikut antusias.

Adik laki-lakinya itu menggeleng. "Di-dia kekasihmu. Kak Genadi," ujar Pico, anak bungsu di keluarga kecil itu dengan suara agak terbata. Seketika kakaknya itu mengernyitkan dahi, kedua orang tuanya juga ikut berdiri terkejut.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com