webnovel

Bab 3

14 tahun kemudian...

Alzam telah selesai menyelesaikan kuliah nya sekaligus latihan beladiri militer di dalam sebuah organisasi yang ia jalani di dunia gelap. Alzam menjalankan itu semua karena itu adalah satu-satunya cara untuk menjadi lebih kuat dengan mengalahkan orang-orang kuat yang berada di dunia gelap sekaligus menghabisi bos mafia di Rusia beserta antek-anteknya yang memiliki petarung yang kuat dan kejam di dalamnya. Alzam yang ingin membalaskan kematian ayahnya dan membongkar semua kejahatan Dinamis hanya memikirkan satu cara yaitu masuk kedalam dunia mereka dan menghabisinya satu persatu.

Alzam pergi dan memutuskan untuk keluar dari organisasi yang ia ikuti di Rusia karena ia tidak ingin lagi bekerja untuk organisasi. Alzam sangat merasakan bahwa ia telah mendapatkan semua pelatihan dan pengalaman yang telah di ajarkan oleh salah satu organisasi mafia Rusia. Namun tak semudah itu, Alzam harus melakukan tugas terakhirnya untuk pensiun dari organisasi itu, ia harus membubarkan salah satu kartel narkoba yang ada di Rusia dan membawa bos nya ke kantor kepolisian Rusia beserta barang buktinya. Selama bertahun-tahun belum ada yang sanggup melakukannya namun Alzam yang memiliki kode Amur layaknya harimau rusia sanggup melakukannya. Kode nama Amur sangat terkenal di kalangan petarung ilegal di Rusia hanya saja kebanyakan tak tau wajahnya karena Alzam jarang menunjukan kemampuannya jadi orang hanya menganggap dia orang biasa. Dia hanya menunjukan kemampuannya saat mendapat tugas dari organisasi dan saat dalam keadaan darurat.

Setelah ia keluar dari organisasi Alzam langsung menuju bandar udara Domodedovo Moskow. Alzam di antar ke bandara oleh temannya "Luka", dia adalah rekan satu tim nya pada saat di organisasi. Walaupun Alzam telah keluar dari organisasi tetapi Luka selalu mengaggap Alzam sebagai pemimpinnya, ia sangat setia bahkan selalu ingin mengikuti Alzam kemana pun ia pergi. Namun sayangnya kali ini Alzam tak mengizinkannya karena Luka masih mempunyai seorang adik yang harus ia lindungi di rusia.

"Bos, apa kau tidak ingin berpikir lagi?"

"Soal apa?"

"Kau bisa membawaku, jika aku ikut dengan mu mungkin urusan mu akan berjalan lebih cepat"

"aku sangat menghargai bantuanmu, tapi kali ini kau harus menemani adikmu"

"baiklah tapi jika kau butuh aku, hubungi saja aku, aku pasti akan datang"

"Oke"

Setelah itu Alzam langsung memasuki pintu masuk menuju ruang tunggu, tak lama kemudian pesawat pun berangkat menuju Indonesia. Setibanya di bandar udara Soekarno-Hatta Jakarta, Alzam telah di tunggu oleh Toni. Tanpa banyak percakapan mereka hanya bertatap mata dan berkata kata sedikit.

"Akhirnya tiba juga kau bocah"

"Sepertinya kau telah menua karena menungguku"

"Haha nampaknya kini aku harus memanggil namamu Alzam"

mereka pun lekas menuju mobil lalu pergi dari bandar udara dan langsung menuju perusahaan Ener. Saat di mobil Ener menceritakan sedikit tentang keaadaan perusahaan.

"Bagaimana kabarmu sudah lama aku tak melihat wajahmu"

"aku baik-baik saja, bagaimana dengan Arya?"

"Arya baik, saat ini dia sedang ada urusan perusahaan, dia juga berusaha menjalankan perusahaan sambil memilih orang kepercayaan yang akan dia susupi ke dalam perusahaan Dinamis"

"baiklah, aku butuh informasi dari orang-orang yang berpengaruh di Dinamis"

"aku sudah menyiapkan data orang-orang yang harus kau hadapi"

Toni memberikan sebuah dokumen, di dalamnya berisi beberapa foto orang-orang beserta data mereka yang menjadi kaki tangan Bruno, mereka semua merupakan orang-orang yang bertindak dengan kekerasan dan tentu saja dengan perbuatan kriminal, memaksa orang-orang lemah untuk mengikuti kemauan mereka. Kaki tangan Bruno jumlah total memiliki 5 orang, yaitu 1 orang asisten dan 1 orang tangan kanan nya lalu ada 2 orang di bawahnya yaitu manajer keuangan dan manajer pemasaran dan terkahir seorang pengaman, dia yang langsung turun tangan untuk pembersian di lapangan. Dia adalah orang yang menyusun rencana pembunuhan Yoga di penjara dan mantan Presdir di rumah sakit namun atas perintah Bruno. Toni menjelaskan semua itu kepada Alzam.

"Itu adalah inti dari Dinamis yang harus kau singkirkan terlebih dahulu sebelum menghabisi Bruno, selanjut nya adalah orang-orang yang membantu untuk melakukan rencana kriminal dari Bruno"

"Maksudmu orang yang mengeksekusi"

"Halaman selanjutnya"

"Bukankah dia petugas Lapas yang pernah aku lihat saat di kuburan ayahku"

"Yap, dia datang kemakam ayahmu hanya untuk mencari muka pada orang-orang sekitar yang melihatnya, berpura-pura sedih karena tidak bisa menjaga ayahmu"

"Ternyata banyak sampah yang bekerja untuk Dinamis"

"karena itulah kau tidak bisa sendirian, kau harus mengumpulkan orang-orang yang juga membenci Dinamis, dan kau harus bisa meyakinkan mereka untuk menghancurkan Dinamis untuk merebut hak mereka yang telah di rengut dan tak akan ada lagi korban kejahatan Dinamis"

"Aku tidak punya banyak teman di sini"

"Besok aku akan mengantarmu untuk menemui mereka"

Setelah itu Toni mengantarkan Alzam ke tempat tinggal nya yang lama yaitu apartemen ayahnya dulu, Toni telah mengirim orang untuk membersihkan apartemen itu atas perintah Arya jadi apartemen itu masih tetap bersih dan terawat. Ketika tiba di sana Toni melemparkan kunci apartemen ayahnya kepada Alzam dan Alzam hanya tersenyum sambil mengucapkan terimakasih kepada Toni karena mau merawat apartemen ayahnya. Toni tak menjawab satu kata pun hanya mengangkat kan kepalanya lalu pergi dari sana. Alzam masuk ke dalam apartemen itu dan apartemen itu benar-benar rapi. Alzam pun melepas sepatu lalu berendam air hangat di kamar mandinya, dan memngingat masa kecilnya dulu saat berendam bersama ayahnya. Alzam sudah kehilangan ibunya saat masih berumur 2 tahun karena tewas kecelakaan saat sedang pergi ke perkampungan menggunakan sebuah mobil umum. Jadi dia hanya memiliki ingatan kenangan masa kecil bersama ayahnya.

Toni setelah mengantar Alzam ia kembali ke perusahaan menemui Arya yang baru saja selesai dengan rapat dengan kolega nya. Arya yang sedang duduk di sofa bertanya kepada Toni tentang persiapan rencananya. Toni yang telah siap dengan rencanan nya hanya menjawab 1 kalimat.

"Semua sudah siap, begitu juga dengan Alzam"

Arya yang telah menunggu 14 tahun lamanya, hanya untuk menghancurkan Dinamis dan membuat mereka membayar atas semua perbuatan mereka yang telah mereka lakukan terhadap ayahnya maupun orang lain. Arya menyuruh Toni untuk mempersiapkan dirinya juga karena Bruno bukanlah orang yang mudah untuk di hancurkan. Bruno juga merupakan orang yang cerdas serta memiliki kemampuan beladiri militer yang cukup baik sehingga dalam dunia gelap ia juga di kenal sebagai pemilik aura layaknya seekor serigala yang sedang berburu. Seperti halnya Yoga dia menerima nya bekerja di Perusahaan Dinamis untuk menjadi tumbal namun jika Yoga bekerja pada perusahaan Dinamis akan lebih mudah untuk mengawasi nya terlebih dahulu. Besok paginya Alzam pergi menuju Ener di sana ia bertemu dengan Arya setelah sekian lama tak bertemu.

"Sepertinya kau belajar banyak di sana"

"bukankah kau juga berasal dari sana? hanya saja kau tidak menyelesaikannya karena suatu hal"

"jadi disana kau juga mencari tau tentangku?"

"Aku tidak pernah bertanya ketua organisasi yang memberitau ku"

"Si pak tua itu, selalu saja menginginkan lebih"

"karena itulah aku hanya mendengarkannya, tak pernah menganggap nya sebagai siapa-siapa, dia selalu mempunyai rencana agar aku tetap bekerja untuk nya tapi dia tidak ingin memaksa, dia bukanlah iblis, dia hanya melakukan tugasnya untuk memberantas para manusia yang seperti iblis dengan cara apapun"

Arya pun segera menjelaskan rencana nya kepada Alzam. Rencana Arya hanya bisa di lakukan oleh Alzam, satu-satunya orang yang memiliki hati yang kuat untuk membalaskan kematian ayah nya, Arya juga mempunyai hal itu namun sayang nya Bruno bisa langsung mengetahuinya jika Arya yang bergerak, karena Arya bukan hanya sekedar ingin menghancurkan bruno beserta kaki tangannya, tapi dia juga ingin membuat perusahaan Dinamis jatuh ke tangan Alzam. Seorang Arya sangat yakin Dinamis akan menjadi Perusahaan yang bersih dari kejahatan jika Alzam yang memimpinnya, dan Toni yang mengetahui hal itu lebih dulu juga memiliki keyakinan yang sama dengan Arya. Setelah semua rencana di jelaskan, Alzam dan Toni pergi menuju ke sebuah pabrik yang memiliki kerja sama dengan Bruno, pemilik pabrik itu bernama Joko, Dia adalah sosok yang memiliki keahlian berbisnis cukup baik dan beladiri yang lumayan bagus.

Joko membuat perjanjian kerjasama dengan Bruno dengan terpaksa Karena Bruno mulai menghancurkan perusahaan-perusahaan kecil yang awal nya menjadi partner bisnis Joko menjadi bangkrut hingga tak ada satupun perusahaan yang berani mendekati pabrik joko karena hal itu, Bruno ingin pabrik milik Joko hanya melayani perusahaannya. Jika tidak maka pabrik nya akan bangkrut dan seluruh pegawai pabrik joko tidak bisa menafkahi keluarganya. Alzam dan Toni mencari celah agar bisa bertemu dengan Joko tanpa terlihat oleh pegawianya, karena mereka sangat mewaspadai adanya orang dari Dinamis yang sengaja di susupkan di dalam pabrik untuk mengawasi Joko. Mereka berdua pun mengendap-ngendap dari luar pabrik sambil mengamati situasi di pabrik.

"Hei Toni jam berapa waktu selesai bekerja"

"sekitar jam 4, ada apa?"

"di sini sangat ketat"

"Aku juga berpikiran begitu, Joko mempunyai tangan kanan, aku juga harus mengawasinya, karena aku masih belum yakin dia memihak siapa"

"baik kita berpisah setelah jam pulang kerja"

Jam kerja pabrik pun selesai, mereka berdua berpisah. Alzam dengan gesit nya telah menunggu di dalam mobilnya Joko dan Toni pergi membuntuti Andi tangan kanan nya Joko.