Bryan dengan cepat bisa membaca ekspresi iri Haikal tersebut dengan perasaan puas dan menatapnya dengan senyum kecil yang dia sembunyikan rapat-rapat.
Namun Monica yang kebetulan melihatnya, langsung menyipitkan matanya tanpa mengucapkan sepatah kata pun.
Bryan lalu menjawab pertanyaan Veronika.
"Dokter sudah memberikan obat penghilang rasa sakit. Sehingga saat saya tidak merasakan apapun. Dan Saya minta karena harus merepotkan kalian," Veronika lalu menggeleng dengan jari telunjuk yang dibuatnya juga bergoyang mengikuti arah kepalanya.
"Tentu saja ini tidak merepotkan. Dan kami justru sangat berterimakasih padamu. Menjadi pahlawan bagi putri tercinta kami, Monica dan rela sampai melukai dirimu sendiri untuk melindunginya. Kami sangat berterimakasih padamu, Bryan."
Bramasta ikut menyetujuinya.
"Ya. Itu tepat sekali dan kami sangat bersyukur saat itu ada kau, Bryan."
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com