webnovel

Difraksi Fragmen

Edwin Albern, bocah berusia tujuh tahun dipaksa oleh keluarganya berkeliling dunia hanya untuk melihat sisi gelap dari kehidupan manusia. Dunia yang dia tinggali ternyata lebih busuk dari pada yang dia kira, tempat di mana martabat manusia dan nilai kehidupan tidak dapat ditentukan. Kebahagiaan yang dia lihat selama ini seolah-olah hanya kebohongan yang dipamerkan. Pembunuhan, pembantaian, perbudakan dan kekejaman lainnya telah bocah itu saksikan dengan kedua matanya sendiri. Tidak ada tempat aman! Hak asasi manusia tidak lebih dari catatan yang kapan saja bisa diabaikan. Setiap kota yang dia kunjungi selalu ada manusia yang melakukan kejahatan semudah bernapas. Sejak berusia lima tahun dia sudah mengetahui bahwa keluarganya adalah mafia, mereka tidak lebih dari sekelompok penjahat. Karena Edwin yang kecil dan polos dipenuhi idealisme keadilan membuatnya menjaga jarak dengan keluarganya. Bahkan kematian orang tuanya beberapa bulan setelah dia mengetahui pekerjaan mereka tidak sedikit pun menyentuh hatinya. Tapi pandangan hidupnya berubah setelah upacara pemakaman. Kakaknya, anggota keluarganya yang tersisa menceritakan segala hal tentang keluarganya. Mereka mungkin dikenal sebagai mafia, tapi kenyataannya yang mereka lakukan adalah berbeda. Mereka melakukan pekerjaan demi melindungi tempat mereka. Sepotong kebohongan terungkap, tentang dua orang yang bermain peran bahkan rela menipu putranya sendiri. Setelah perjalanannya selesai, bocah kecil itu membuat keputusan, bahwa sekarang adalah gilirannya bermain peran.

MattLain · Fantasía
Sin suficientes valoraciones
276 Chs

Metode Penyiksaan Rin

Itu adalah neraka sesungguhnya, tidak, bahkan neraka mungkin tempat yang jauh lebih lembut!

Dua orang duduk di kursi dengan sinar mata yang seolah kehilangan pikirannya.

Mereka tidak terikat, hanya duduk dengan lesu.

Badan mereka terkulai membuat kursi yang diduduki hampir jatuh ke lantai.

Lokasi mereka sekarang ada di ruangan yang serba putih termasuk benda-benda di dalamnya.

Penampakan tempat yang sarat dengan warna yang melambangkan kesucian itu seharusnya menjadi surga, namun mereka tidak pernah merasakan kenikmatan yang dijanjikan Dewa sama sekali.

Tidak banyak kehadiran benda di dalam ruangan. Hanya ada dua kursi yang mereka duduki, jam dinding yang berdetak lambat, serta sebuah meja di pojok ruangan untuk menampung benda-benda tertentu.

Suara dalam ruangan sangat minim. Bunyi timbul hanya pada gemercik air yang berasal dari seorang gadis muda yang sedang melarutkan cairan ke sebuah gelas beaker.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com