"Bagaimana kondisi anak saya, Pak?" Tanya Maya dengan raut wajah khawatir melihat putra tunggalnya yang terbaring lemah tak sadarkan diri sudah tiga hari.
Maya sudah membawa Kliwon ke rumah sakit, tapi respon dari dokter biasa saja dan katanya tidak apa-apa. Namun, jawaban dari dokter bukan malah membuat pikiran Maya tenang, justru dia malah semakin ketakutan. Kini dia memutuskan memanggil paranormal untuk memeriksa keadaan putra nya.
Begitupun Ani yang tiap hari setia menunggu kesadaran Kliwon. Dia terus berdoa demi keselamatan Kliwon. Sesekali dia juga menenangkan Maya agar pikirannya tidak terlalu pusing mengingat bahwa suaminya sering bekerja berangkat pagi dan pulang malam. Maklum namanya juga orang sibuk. Tanpa ada Ani, mungkin Maya yakin bahwa dirinya akan stres karena tidak ada kerabat yang tinggal satu desa bersamanya. Bisa dikatakan bahwa mereka adalah keluarga pendatang baru.
"Anak ibu sedang masuk ke dunia lain," kata paranormal tersebut sambil tangannya ke atas seakan sedang meraba sesuatu. Mulutnya berkomat-kamit seperti sedang merapalkan mantra maupun doa.
Setiap langkah kaki paranormal tersebut seperti memberikan makna tersendiri, buktinya ada beberapa gerakan aneh seperti sedang melawan seseorang. Cukup lama kegiatan penerawangan tersebut dilakukan. Dia pun mondar-mandir seperti setrika.
Setelah cukup penerawangan, tangan kanannya yang sedang di atas langsung menggenggam lalu ditarik ke bawah bertepatan dengan paranormal tersebut membuka kedua matanya. Dia menatap tubuh Kliwon dari ujung kaki hingga kepala. Terlihat bahwa Kliwon seperti orang mati yang hanya saja masih memiliki nyawa.
"Jadi, apa yang sebenarnya terjadi?" Tanya Maya.
"Kliwon adalah salah satu weton yang dianggap mistis."
Kata mistis tersebut langsung membuat tubuh Maya dan Ani merinding. Dia menatap paranormal tersebut dengan seksama. Pori-porinya sedikit terbuka dengan diiringi bulu romanya yang sudah berdiri. Mereka berdua berusaha untuk tenang seakan tidak terjadi sesuatu, meskipun sebenarnya mereka juga merasa ketakutan.
"Jadi, apa hubungannya sama nama dan weton anak saya?" Tanya Maya.
Sejenak paranormal tersebut menatap wajah Kliwon. "Anak Ibu sedang dimintai tolong oleh sebuah kerajaan gaib karena weton kliwon bertepatan dengan tanggal anak raja nikah."
"Raja? Nikah?" Gumam Maya tak begitu mengerti apa maksud yang dikatakan oleh paranormal tersebut.
Sebagai orang keturunan orang Jawa tentu masih percaya mengenai hal-hal gaib. Hanya saja terkadang tidak sesuai dengan logika dan perlu pemahaman lebih lanjut. Bisa dikatakan mitos maupun fakta, tapi terkadang ada beberapa bukti bahwa mitos orang Jawa banyak benarnya.
"Iya, Kliwon dianggap akan memperlancar acara pernikahan anak raja. Hanya saja nyawa Kliwon juga terancam."
Pada detik itu juga Maya merasakan tubuhnya sangat lemas seperti tidak ada tenaga. Kalau tidak ada Ani, mungkin Maya sudah terjatuh di lantai. Ani membantu menuntun langkah kaki Maya untuk duduk di pinggir ranjang sebelah Kliwon terbaring.
"Hati-hati, Tan," kata Ani sambil memapah tubuh Maya.
Ani paham betul bagaimana perasaan Maya mengingat bahwa dia sangat menyayangi Kliwon. Terlebih bahwa Kliwon hanya anak tunggal, sehingga segala kasih sayang benar-benar tercurahkan untuk Kliwon. Bukan hanya Maya saja yang merasakan seperti itu, Ani juga ikut merasakan hal sama karena dia adalah sahabat Kliwon sejak kecil. Tidak ada yang bisa menggantikan posisi Kliwon karena hanya Kliwon lah yang bisa mengerti posisinya dan tidak pernah marah, meskipun Ani berbuat kesalahan.
"Kenapa anak saya dalam bahaya, Pak? Apa yang sebenarnya terjadi?"
"Berawal dari Kliwon yang melihat seseorang sedang melambaikan tangan kepadanya. Andai Kliwon tidak terlalu mengamati seseorang tersebut maka hal ini tidak akan terjadi karena hanya orang tertentu saja yang bisa melihat orang tersebut, dia adalah salah satu pengawal kerajaan yang sedang menyamar dengan wujud seperti manusia biasa," jelas Paranormal.
Maya masih diam mengamati wajah tenang Kliwon. Dia rindu putranya yang selalu menemani hari-harinya. Tanpa Kliwon hidupnya terasa hampa bagai hidup sendirian di tengah banyaknya keramaian.
Tanpa terasa air mata Maya berhasil lolos dari sudut mata. Dia tidak bisa membayangkan jika ada hal buruk terjadi kepada diri Kliwon. Memiliki anak tunggal memang selalu membuat pikiran was-was. Bukan karena Maya tidak mau memiliki anak lagi, hanya saja takdir belum berpihak kepada dirinya.
"Tante, yang tenang dulu ya, kita pasti bisa kok menolong Kliwon dan yakin bahwa Kliwon tetap akan baik-baik saja di sana," kata Ani mencoba untuk menenangkan Maya. Tangan kanannya mengelus-elus pundak Maya memberikan kekuatan. Hubungan mereka memang masih sangat dekat bagaikan anak dan orang tua, meskipun keduanya sama-sama sudah lama tidak pernah bertemu.
"Ya, apa yang dikatakan teman Kliwon memang benar. Kita tidak bisa tinggal diam saja, kita bisa membantu Kliwon agar cepat terlepas dari sana, tapi–"
"Tapi kenapa?!" Tukas Maya. Lagi-lagi dia tidak sabar ketika mendengar kata tapi karena dia yakin bahwa kata tersebut memiliki makna tidak baik. Firasat seorang ibu kepada anak memanglah sangat kuat, sehingga keyakinan tersebut membuat Maya semakin mudah berpikir negatif.
Air mata Maya terus mengalir membasahi kedua pipi. Setiap kali melihat wajah tenang Kliwon, dadanya terasa seperti ditusuk-tusuk jarum. Dia tidak kuasa menerima kenyataan pahit yang sedang menimpanya saat ini.
"Tapi jika Kliwon berhasil dari jeratan kerajaan, maka dia tidak akan bisa hidup normal seperti biasanya," kata paranormal.
"Tidak bisa normal dalam hal apa, Pak?"
"Dia akan bisa melihat dunia gaib secara terus menerus atau bisa dikatakan bahwa mata batinnya akan terbuka dengan sendirinya dan tidak bisa ditutup oleh siapapun," jawab paranormal dengan kedua sorot mata masih menatap ke wajah Kliwon.
"Apakah itu tidak akan menyiksa diri Kliwon? Bagaimana kalau nanti Kliwon tidak kuat ketika melihat segala macam bentuk makhluk tersebut, belum lagi soal baunya. Orang yang sudah mati beberapa tahun akan mengeluarkan bau busuk dan bahkan terkadang orang yang meninggal karena kecelakaan juga terlihat mengerikan. Aku memang tidak pernah melihat ataupun merasakan hal tersebut, tapi setidaknya aku pernah diberitahu oleh seseorang mengenai hal tersebut," ujar Ani sambil sedikit mengingat cerita yang pernah diceritakan oleh nenek maupun temannya yang memiliki kemampuan di luar batas manusia.
"Jadi, kemampuan seperti itu dikatakan musibah atau malah sebuah keberuntungan bagi anak saya?" Tanya Maya.
"Bisa keduanya. Kemampuan tersebut akan menjadi sebuah keberuntungan jika Kliwon bisa mengendalikan dirinya sendiri, begitupun sebaliknya. Jadi, pada intinya gampang-gampang susah," jawab paranormal.
"Kalau sudah terlanjur seperti ini, apa yang harus saya lakukan untuk anak saya?"
"Ritual, nanti malam adalah malam Jumat dan kamu bisa menyelimuti Kliwon dengan menggunakan kain batik dari ujung kaki sampai bahu harus tertutup semua. Jangan lupa beri sesajen dan letakkan pada sudut kamar."
"Kok horor banget," cletuk Ani sedikit takut.
"Lebih horor di dunia Kliwon. Di sana dia sedang menghadapi banyak cobaan dan taruhannya adalah nyawa. Bahkan disertai dengan penyiksaan bagi orang yang meninggal di sana," jawab paranormal.