Entah apa yang membuat Apri berat untuk mengungkapkan, pandanganku beralih ke Dika dan dia langsung menundukkan kepalanya.
"Jika Apri tidak bisa menjawab, kau bisa mewakilkan menjawab Dika. Setidaknya kau tahu kan apa tujuan dan niatnya, tidak mungkin dia tidak bicara padamu" ucapku bernada tegas.
"Sebenarnya..." Dika terdiam lalu menatap kami semua. "Sebenarnya Apri datang ke makam itu untuk meminta petunjuk, tentang... Nomor togel" ucap Dika dengan penuh keraguan.
"Nomor togel? Dika sejak kapan kamu mengenal judi seperti itu!" Widya terlihat marah.
"Maafkan Aku" ucap Dika merasa bersalah.
"Ini bukan salah Dika, tapi salahku. aku yang telah mempengaruhinya dan mengiming-imingi Dika imbalan jika Aku berhasil mendapatkan nomor togel" sambung Apri.
Terdengar dengusan marah dari nafas Reno, meskipun ia tidak berkomentar apapun tapi terlihat wajahnya begitu marah dan kecewa.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com