Sekian lama aku meninggalkan kampung halamanku, akhirnya aku dapat menghirup udara segar disini. Pemandangan pegunungan, sawah hutan yang selalu aku rindukan. Tempat biasa aku duduk di pinggir sawah kala senja, tempat biasa aku berdiri memandang mentari pagi. Sungguh tidak ada hal damai selain suasana seperti ini.
Aku rasa kalian para pembaca masih ingat kan sama Widya? Ya, sahabat dari kecilku. Dia adalah orang yang paling senang ketika aku di rumah, siang itu kami bertemu dan ngobrol ngalor ngidul, panjang lebar, tentang apapun itu dia ceritakan. Aku hanya bisa menyimak ceritanya dan sesekali tertawa saat ada kisah yang lucu.
Tau kan? kalau Widya ga pernah ketinggalan cerita di desa ini, bahkan dari hal yang tersembunyipun dia sangat tau. Sampai pada akhirnya satu cerita dari Widya membuatku menyimak dengan serius.
"Kau tau kan Nimas, makam di desa kita itu?" ucapnya dengan sangat serius.
"Iya tau, ada apa memangnya?" ucapku masih santai.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com