Napas guru Jia, terengah-engah, tetapi dia berusaha untuk mengatakan informasi yang dibawanya pada Ketua. "Ketua? Ada kabar buruk, Ketua!"
Kata-katanya terpatah-patah seraya Jia yang mencoba mengatur napasnya kembali. Tentu saja dia kelehan sebab dari kejauhan Guru Jia sudah berlari hanya untuk menemui Ketua di kamar Wu Yi Fan.
"Ada apa adik? Mengapa kau berlarian seperti ini? Kabar buruk apa yang kau bawa?"
Ketua berjalan mendekat, "Dari arah Barat Daya aku melihat asap tepal mengepung Istana Qing!" jelsnya yang sangat cemas.
Wajah berkeringat ada kepanikan dalam kata-katanya tersebut. Suaranya bernada sumbang sambil jari telunjuk kanannya yang menujuk ke arah belakang.
"Apa? Jadi sungguh benar kabar itu, bahwa Istana Qing telah diserang? Apa yang kau lihat itu benar?"
Sungguh kali ini expresi wajah Ketua benar-benar terkejut. Seperti yang dikatakan sebelumnya dia hanya mempercayai sebuah kabar yang dikatakan melalui Lisan. Dan Guru Jia mengatakannya dengan kebenarannya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com