webnovel

Kamu Hanya Berguna ketika Menikah 

Editor: Wave Literature

Hari ini Zi Yi terlihat tidak seperti biasanya. Dulu, jika mengalami hal seperti ini, dia pasti akan membuat keributan besar, dan bisa-bisanya dia begitu tenang hari ini.

Perasaan tidak tenang muncul lagi di hati Li Peirong.

Dia segera bertanya dengan khawatir, "Yiyi, apa kamu merasa tidak enak badan? Atau hatimu sedih? Kamu harus memberitahu kepada ibu jika memiliki keluhan. Jangan ditahan."

Zi Yi sedikit mengerutkan bibirnya lalu menatapnya dengan tatapan tertarik. Orang ini memang seorang 'ibu tiri yang baik'.

Pantas saja pemilik asli tubuh ini dibesarkan sampai dia menjadi buruk.

Li Peirong mengira bahwa tebakannya benar, jadi dia membujuk dengan penuh pengertian, "Jangan takut, jika kamu tidak ingin pergi ke Ibukota Di, ibu akan membujuk ayahmu, kamu…"

"Siapa bilang aku tidak ingin pergi ke Ibukota Di?"

Li Peirong tidak akan mungkin membiarkannya menikah dengan Keluarga He. 

Kebetulan beberapa hari lagi ada ujian seleksi mandiri Universitas Ibukota Di, kenapa dia tidak sekalian pergi?

Setelah mengatakan ini, Zi Yi berjalan keluar dari kamar lalu menutup pintunya, berjalan menuju lantai bawah.

Li Peirong melihat punggung Zi Yi sambil mengerutkan keningnya dalam-dalam.

Sebenarnya apa yang terjadi semalam hingga membuat sifat dan temperamen j*lang kecil ini tiba-tiba berubah drastis?

Dia pun memutuskan untuk bertanya kepada orang yang dia utus untuk menemani Zi Yi.

Ketika Zi Yi berjalan sampai di tangga, dia mendengar Zi Xu menelepon anggota keluarga Zi lainnya.

Dari nada bicaranya, mengisyaratkan seolah dia akan segera menikah dengan Keluarga He dan harus dirayakan oleh seluruh dunia.

Zi Yi turun tangga dia pun langsung bertemu dengan tatapan mengejek dari Zi Xuan.

Kemudian, dia menggunakan suara rendah yang tidak dapat didengar oleh Zi Yi untuk mengejek, "Kamu hanya berguna ketika menikah saja."

Sudut bibir Zi Yi melengkung dia tiba-tiba memanggil, "Ayah."

Zi Xu melepaskan teleponnya lalu menatapnya dengan senyuman di sudut bibir yang sama sekali tidak dapat ditahan, dia berkata, "Besok ayah akan membawamu pergi ke sana untuk bertemu dengan Keluarga He, kamu harus bersikap baik saat itu. Selama Keluarga He menyukaimu, kamu bisa menikah dengan Keluarga He, sehingga keluarga Zi kita nanti akan bangga padamu."

Zi Yi menggunakan sepasang matanya dengan warna hitam dan putih yang kontras itu menatapnya kemudian bertanya, "Apa kamu berencana menjual anak untuk memperoleh kekayaan dan kemuliaan?"

"Apa kamu bilang?" Zi Xu sama sekali tidak menyangka bahwa Zi Yi akan berkata seperti itu. Ekspresi wajahnya beberapa kali berubah, hingga membuat wajah dan lehernya memerah dan bengkak.

Dia menggertakkan giginya lalu bertanya, "Siapa yang mengajarimu kata-kata seperti itu?"

Dia merasa bahwa putri sulungnya tidak akan mengucapkan kata-kata seperti ini.

Zi Yi menunjuk Zi Xuan, seketika ekspresi Zi Xuan terlihat tidak percaya, lalu berkata, "Dia."

Wajah Zi Xu seketika menjadi suram.

Li Peirong yang terus mengamati Zi Yi itu menyembunyikan keterkejutan di wajahnya dan bergegas berjalan mendekati mereka.

Li Peirong lebih cepat selangkah dari Zi Xu untuk menegur Zi Xuan, " Xuanxuan, bagaimana kamu bisa berkata seperti itu? Apa kamu belajar sampai menjadi bodoh? Kamu tidak boleh makan malam ini. Kembali ke kamar dan introspeksi diri dengan baik!"

Zi Xuan hendak menyangkal, "Ibu, aku…"

Li Peirong berkata dengan ekspresi tegas, "Cepat pergi!"

Zi Xuan menggunakan sepasang mata yang menyala itu untuk memelototi Zi Yi, lalu berdiri dan berjalan menuju lantai atas.

Kemudian, Zi Xu dan Li Peirong bekerja sama untuk mencuci otak Zi Yi, mereka memberitahu padanya akan sangat bagus jika bisa menikah dengan keluarga He.

Zi Xu bahkan berjanji padanya, "Selama kamu bersikap baik di kediaman keluarga He, ayah akan menyuruh sekretaris untuk mengaktifkan kembali kartu ATM mu. Kamu pun bisa menghabiskan uang sebanyak yang kamu inginkan."

Seperti saat diberi sebuah kurma merah yang manis, maka pasti akan diberikan sebuah tongkat untuk dipukul, "Tapi jika kamu tidak bersikap baik, ke depannya jangan berharap untuk mendapatkan uang saku lagi. Kamu tidak pandai belajar, jadi nanti ikut aku bekerja di perusahaan saja."

Zi Yi menatap Zi Xu dengan bibir cantik yang tertutup erat, tanpa menjawab.

Zi Xu dan Li Peirong mengira bahwa mereka sudah membuatnya takut.

Kemudian, Li Peirong berkata kepada Zi Xu, "Ah Xu, Yiyi begitu patuh. Bagaimana mungkin dia akan bersikap tidak baik? Kamu jangan menakutinya."

Setelah mengatakan ini, Li Peirong menyarankan, "Bagaimana kalau kita pergi ke Ibukota Di lusa? Besok aku akan membawa Yiyi pergi beli beberapa pakaian baru."

Dengan begitu, dia pasti bisa menemukan cara untuk menghentikan j*lang kecil ini disukai oleh Keluarga He.

Begitu diungkit oleh Li Peirong, Zi Xu baru teringat bahwa semua pakaian Zi Yi adalah pakaian yang tidak pantas. Dia merasa sakit kepala, sambil menggosok pelipisnya dia berkata, "Boleh, besok kamu bawa dia pergi beli beberapa pakaian yang bagus."