Yuta menggeliat di atas ranjang empuk itu, kemudian membuka kedua matanya dan mengusap matanya dengan pelan.
"Ugh... seperti nya sudah pagi," ucap Yuta dengan suara serak nya.
Setelah mengumpulkan nyawa nya, ia menoleh ke samping kiri. Dan ia melihat Mads yang masih tertidur.
Yuta menyibakkan selimut yang menutupi setengah badan nya.
Lalu mendudukkan dirinya di pinggir ranjang itu. Ia duduk terdiam untuk beberapa saat di pinggir ranjang itu.
Dan meregangkan otot-otot nya. "Ya ampun, pinggang ku seperti mau patah saja," keluh Yuta.
Yah, pinggang nya terasa pegal. Mungkin karena efek dari kemarin ia menyetir cukup lama.
Sebenarnya waktu itu Sahi ingin menggantikan Yuta untuk menyetir. Tapi Yuta menolak nya.
Karena ia tidak ingin membiarkan Sahi menyetir dalam keadaan hatinya yang sedang bersedih dan habis menangis saat itu.
Membicarakan tentang Sahi sahabatnya, sepertinya ia baru menyadari sesuatu.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com