Yang mulia raja Bisma kini meninggalkan pria tersebut. Dia ingin menyusun strategi bersama dengan panglima perangnya.
Peperangan akan segera di mulai, dan ini adalah keputusan yang tepat untuknya.
"Aku sudah memutuskan, bahwa aku tidak akan pernah berpaling dari kamu, Mawar. Kamu adalah segalanya untuk aku, sangat berharga dan tidak akan pernah tergantikan," lirik pria itu sambil melihat ke sebuah kristal.
Yang mulia raja Bisma kini melihat Mawar di dalam puisi tersebut. Wanita cantik itu sedang bersama dengan orang tua dan adiknya.
Bisma sebenarnya sangat merindukan Mawar, sampai rasanya napas pria itu terasa sesak, karena ingin berjumpa dengan wanita itu.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com