webnovel

DENDAM MEMBAWA NIKMAT

Perhatian. Novel Dewasa. Harap bijak Dalam Membaca!!! Karin, 22 tahun. Putri seorang supranatural ternama di Indonesia. Sayangnya saat ibunya sedang tidak ada Karin mendapat kan musibah. . Jasad Karin di culik oleh Ki Joko dukun hebat,Ayahnya Garin Anggara, pemuda famous di kampus. Jasad Karin di tukar dengan jasad Widya yang sekarat. Tubuh Karin di gunakan Widya, sedang Jiwa Karin di bejenggu. Hampir saja dia ikut mati bersama tubuh Widya. Karin yang sudah menjadi Widya menikah dengan Garin Anggara. Secara sipil, Garin Anggara menikahi Karin Meydina, secara batin dia menikahi Widya Wicaksono. Jiwa Karin menangis di bawah kenikmatan pasangan suami istri, Garin Anggara dan Widya. Karin marah, dia ingin merampas jasadnya kembali. Jiwa Karin yang terluka mengembara ke dunia gaib mencari kekuatan untuk membalas dendam. Sayangnya, saat Karin ingin kembali, dia sudah terikat dengan tubuh Alara Yilmaz yang ingin membalas dendam dengan mantan kekasihnya Zein Heflin. Karin menjadi Alara Yilmaz, gadis cantik, bisu. Widya (Karin) hamil, Karin (Alara Yilmaz) kebingungan. Akan kah dia sanggup membunuh Garin Anggara yang juga ayah anaknya Karin (Widya). Sementara, di sisi lain, Karin menyukai dirinya sebagai Alara Alara (Karin) berhadapan dengan ibu tiri Alara, tersangka pembunuh Alara Yilmaz. Novel ini di persembahkan khusus bagi anda yang senang novel fantasi, Action, ,Supra Natural dengan Nuansa Romance. Selamat menikmati! Salam Hangat

Meri_Sajja · Fantasía
Sin suficientes valoraciones
63 Chs

Tanpa nama

Widya looked around the cafe. He had hoped to meet Bella and Katrina here. He couldn't wait to bump into the two people who made him dizzy.

This husband and wife couple was only a few late. minute. Bella and Katrina were already in the car leaving the place.

"At least they're done!" said Garin Anggara, he was a little dizzy. Tired.

"Huh! What a mess, until here we don't even go skiing. Even though we have come all the way, we don't rest until here and we can't do anything. What a loss!" Widya grumbled to himself.

They were cooped up in a cafe, waiting for the weather to get a little better, before descending into the old town of Kayseri.

They are looking for a table where they can smoke.

Garin Anggara was also annoyed. Not annoyed that he didn't ski, but annoyed that his wife kept thinking about ambushing the two people. Garin Anggara seems to be a debt collector who wants to chase after collecting debts. "Not really level!"_ he complained.