Zaenab menganalisa keadaan,
"Harusnya Shalinaz Filiz sadar diri sejak lama, Zein Heflin Khan bukanlah pria yang tidak bisa dipercaya. Apa dia tidak tahu kalau Zein Heflin Khan pria mata keranjang. Dia hanya memanfaatkan Shalinaz Filiz.
Zein Heflin Khan pasti juling melihat Alara Yilmaz yang sekarang. Pria itu akan memilih (untuk sementara) Alara Yilmaz lebih dulu, lalu menguasai Shalinaz Filiz juga. Tetapi saat ini mana berani Zein Heflin Khan memilih Shalinaz Filiz, dia wanita kedua bagi Zein Heflin Khan!"
Alara Yilmaz yang asli meninggal tanpa sempat menyebutkan siapa orang yang telah memberinya racun.
"Nyonya Havva Mehrunisa harus di beri karma.!"_
Zaenab marah untuk almarhum Alara Yilmaz.
Zaenab berdiri sendiri melepas mobil ambulance pergi. Sementara
Tuan Akara Emir Yilmaz mala masuk rumah sejak tadi.
Dia tidak enak membiarkan keluarga Heflin Khan menunggu.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com