"kau!!sudah tidak dibutuhkan lagi!!" Ucap Pria berpakaian serba hitam, yang menggunakan masker dan topi. Ia tengah menodongkan senjata api, ke kepala Pria yang terduduk didepannya. Raut wajahnya terlihat telah pasrah, Dengan Mulut mengalir banyak darah.
"Kau tahu apa kesalahanmu?"
Pria pasrah itu tidak menjawab, ia hanya tersenyum mengejek.
Pria berpakaian serba hitam itu, tampak tidak ingin Menggertak lagi. Ia mendapat pesan agar segera membunuh orang yang ada dihadapannya.
dengan senyum sinis, ia bersiap-siap menarik pelatuknya seraya berkata.
"Adiós... "
DORRR!
"Telah terjadi pembunuhan di Apartemen dekat Stasiun Tokyo, seorang pria muda berumur 20 tahun, telah menjadi korban. Ia mendapatkan luka di perut hingga kepala, akibat penembakan dan penikaman. Tidak ada saksi mata dan bukti sama sekali. bahkan Sstv tidak berfungsi saat itu."
TITTT!
Terlihat seorang pria tua yang sedang duduk di sofa, bibirnya tersenyum sinis saat mematikan Televisi. Wajahnya tidak terlihat, dia terus membelakangi seorang lelaki, yaitu Kazuo win.
"Kerja bagus, besok aku akan memberitahukan dimana ibu mu!!!"
Win mengepalkan tangannya seraya berkata dengan singkat, "Terimakasih ayah!"
***
Ditempat pemakaman, terlihat seorang wanita muda sedang menangis terisak-isak. Ia terduduk dipinggiran kuburan, Kulit wajahnya tampak pucat. dan tengah diguyur hujan lebat.
"AKU MENCINTAIMU!!!" Tolong, jangan tinggalkan aku! kau selalu ingin aku berkata seperti ini kan!?Tolong hiduplah!!!"
Ia sangat lemah, sehingga kakinya tidak mampu menopang tubuhnya lagi. Suaranya pun tampak sudah serak.
Dibawah pohon, seorang Pria tengah memperhatikannya sejak tadi, dari jarak jauh.
Ia berpakaian serba hitam, dan sedang berteduh dengan payung yang dibawanya.
Ia terlihat seperti orang yang mencurigakan, Lalu berjalan dengan berhati-hati mendekat kearah wanita tersebut. Setelah sampai, ia berdiri tepat disampingnya.
Ia mengangkat tangan kanannya, yang sedang memegang payung lalu mengarahkannya ke wanita itu, agar tidak kebasahan.
Wanita itu bukan tidak perduli, dengan orang yang datang, ia bahkan tidak sadar, dengan keberadaan lelaki yang sudah berada disampingnya.
Ia terlalu larut dalam kesedihan yang mendalam. Yang ia tahu sekarang, menangis dan menangis. Bahkan air matanya, tidak tampak akibat tersapu oleh derasnya hujan.
Pria itu tidak diperlihatkan wajahnya, seperti apa. yang terlihat hanya bibirnya yang tampak tersenyum kecut, ketika melihat kuburan yang tepat didepannya.
Ia juga terlihat berkabung, terbukti dari postur tubuhnya yang sedang menunduk lesu.
Lalu ketika hendak pergi, Pria tersebut memegang tangan wanita itu. Yang terlihat sangat kurus dan pucat.
Ia terus memaksanya untuk mengambil payung yang dia beri, namun tidak digubris.
Dengan paksa, ia melekatkan pegangan payung disela-sela tangannya.
Lalu memperhatikan bahu wanita yang rapuh itu. Merasa cukup puas, ia beranjak pergi tanpa memperdulikan hujan yang sedang membasahi tubuhnya.
Tiga Tahun kemudian...
DORRR!!
"Tepat sasaran, yoo teman ku keren sekali!!" Ucap Pria Manis yang bernama Gift Mioka.
Ia kegirangan hingga ingin menepukkan tangannya, kebahu teman perempuannya, tapi malah ditepis dengan cepat.
"Jangan beraninya, menyentuhku!!"Ucap wanita itu dengat dingin.
Ia membuka kacamatanya terpampang wanita cantik.Yang matanya coklat gelap, rambutnya sebahu tampak acak-acakan.
Ia adalah Haruhi shi, perempuan yang ada dipemakaman.
"Kau ini!! selalu saja mengikuti Ku Gift!"
Ia berbicara sambil memakai penutup kepala. Jaket bewarna hitam, yang sedang dikenakannya.
Gift tersenyum bangga. Ia memberitahu kepada Haruhi, bahwa selamanya akan menemaninya dimana pun dia berada.
"Itu pasti sangat menganggu!!" balasnya sambil bersiapa-siap ingin pergi.
"Mau kemana? " Tanya Gift seperti tidak ingin ditinggal.
"Kau tidak perlu ikut hari ini!!!" Haruhii berlari melompati tembok.
Gift berdecak kesal." Padahal ada pintu keluar, kenapa harus melompat, seperti kera saja!"
Haruhi terus berjalan, yang seperti tidak mempunyai tujuan. Ia menundukkan kepalanya ketika berjalan, sehingga memenabrakkan tubuhnya yang ramping kepada pejalan lain.
BRUKKK!
"Kau! punya mata tidak!!? " Ucap pejalan kaki yang terlihat emosi.
Haruhi hanya membungkukkan tubuhnya, lalu melanjutkan perjalanannya. Ia terlihat dalam suasana yang tidak ingin melakukan apapun.
Lalu, duduk ditempat kursi panjang didekat taman. Yang penuh dengan hamparan bunga, ia merebahkan tubuhnya, lalu menutup matanya Untuk menikmati semilirnya angin sore.
Seorang Pria sedang berjalan kearah taman dia adalah Kazuo Win, ia berdiri tepat di samping Haruhi yang sedang tertidur.
Ia tengah memperhatikan telepon genggamnya.
Gayanya yang Kasual, pakaian bermerek. Dengan warna putih, perpaduan celana hitam. tampak kelihatan masih baru. Kemejanya membentuk tubuhnya, yang kelihatan berotot. Badan tinggi dan rambut cepak. Membuat mata yang memandang pasti akan terpesona.
"Jemput aku ditaman! dekat rumah makan yang baru kita datangi!! Siapa suruh kau meninggalkan ku!!!" Sergah Win. Suara sergahannya, membangunkan Haruhi.
"Ribut sekali! Apa terjadi sesuatu?" Ucapnya yang setengah sadar, lalu ia membuka penutup jaketnya, membuat rambut panjangnya menjulur keluar, yang terlihat acak-acakan akibat dorongan angin, Seakan terlihat memancarkan keindahan seketika.
Pria itu tampak terpukau sesaat.
"Apa aku, telah membangunkan tidurmu!!" Ucapnya datar.
Haruhi tidak menjawab, dia berdiri dengan keadaan merenggangkan tubunya.
Pria tersebut tidak menghiraukan Haruhi lagi, ia telah sibuk memegang ponselnya.
"Hei! apakah kau menyukai bunga?" Ujar Haruhi.
"Eh, Maaf ?" Tanya Pria tersebut, bingung.
Lalu Haruhi melangkahkan kakinya kearah Pria tersebut.
"kau menyukai bunga?" Ujarnya lagi.
"Apakah penting!?" Jawabnya dengan dingin.
"Kau pasti menyesal, jika tidak menjawab!" Ucap Haruhi yang ekspresinya terlihat sendu.
Lalu lelaki tersebut melangkahkan kakinya kearah Haruhi, ia memegang dagunya dengan Kasar, melihat sebelah kanan dan kiri, sisi wajahnya Haruhi secara terperinci.
lalu mengenalkan diri, "Namaku Kazuo Win, sebutkan namamu!!" Ucapnya sambil menyerahkan Kartu namanya.
"Haruhi.." Dengan jawaban singkat,mengambil Kartu nama Win, lalu ingin beranjak pergi.
"Tunggu sebentar.!!" Cegatnya.
"Apa lagi? " Ucap Haruhi setengah mengantuk.
"Menikahlah denganku."
"Apa!? Kekeke.." Haruhi yang mendengarnya tertawa terbahak-bahak, rasa kantuknya hilang seketika. Lalu mengarahkan jari telunjuknya kekening Win.
"apa maksudnya ini!!?" Ia berhenti tertawa dan memandang remeh.
Lalu Win, memegang jari telunjuk Haruhi melepaskannya dengan kasar.
"Menikahlah denganku.!!!" Katanya lagi, dengan pandangan wajah, yang lebih serius.
Haruhi tersenyum sinis, ia melihat kembali Kartu Nama Win dengan seksama. Ia kaget melihat pekerjaan Win, yang ternyata dalah Ceo Want entertainment.
"Kau ini gila ya!!! bisa-bisanya ingin menikah denganku, padahal Ceo! tapi tenang saja, aku sangat suka kegilaanmu.!" Hardiknya.
"Aku punya alasan sendiri, nanti aku akan beritahu." Timpalnya.
desas-desus pernah menyebutkan, bahwa pacarnya Haruhi, meninggal karena keterlibatan dengan orang-orang perusahaan tersebut. Selama ini, Haruhi mencoba berkali-kali memasuki Want entertainment, tetap saja tidak bisa. Sangking ketatnya pengamanan.
Haruhi bergeming, tampak dia sedikit meremas kartu nama dipegangnya.
"Ini sangat kebetulan.!" Kata batinya sambil tersenyum puas.
Apa alasan mu ingin menikah denganku? Apa Jangan-jangan,Tunggu...tidak mungkinkan!! kau jatuh cinta kepada ku!?" Haruhi Heboh menutup mulutnya, seolah tidak percaya.
"Jangan bermimpi!! Wajahmu bukan tipeku.!" Win membalas telak.
Lalu percakapan mereka terhenti, terlihat seorang pria setengah baya, tengah membisikan sesuatu kepada Win.
Win hanya menjawab dengan anggukan.
"Kau ikut denganku.!" Kata Win kepada Haruhi.
Haruhi menyetujui ajakan Win, dia sangat penasaran dengan alasan win.
Mereka berjalan kearah mobil hitam keluaran terbaru, yang berkilau dengan tempat duduk muatan empat orang, yang di modifikasi sangat mahal. Pria setengah baya itu nampak menekan tombol remot mobil, hingga menimbulkan suara.
"Itu mobilmu!? Kau benar-benar seorang Ceo ternyata.!" Ucap Haruhi dengan heboh.
Win tidak perduli dengan kehebohan Haruhi, ia merapikan pakaiannya, lalu memakai sarung tangan hitam.
Pria setengah baya, yang berada disamping Win. Membukakan pintu mobil untuk Win, dan mempersilahkannya masuk dengan sopan.
Haruhi berpikiran bahwa Win sangat berlebihan dan juga terlihat angkuh, Haruhi selalu saja menilai seseorang dari satu sisi.