Devan pun terus mencoba untuk menghubungi Zivan, namun Zivan tak kunjung menerima panggilan darinya.
"Bagaimana Ziv??" tanya Radit pada Devan.
Devan pun menggeleng lemah.
"Tidak bisa pak... Zivan tidak menerima panggilan dari saya... Padahal biasanya dia selalu menerimanya.. karena kami teman baik.." ucap Devan.
"Apakah kamu mengetahui alamatnya?? Atau mungkin bisnisnya??" ucap Radit.
"Saya mengetahui saya salah satu bisnis penerbitannya.. kita mungkin bisa ke sana sekarang pak..." ucap Devan.
"Ya sudah.. kamu pergi dengan saya saja.. bisa kan kamu tinggalkan kursus ini?? Kita pergi dengan mobil saya saja.." ucap Radit.
Devan pun mengangguk.
"Iya pak bisa.. ayo pak.. kita pergi sekarang.. semoga dia berada di sana.." ucap Devan.
Radit pun mengangguk.
Mereka berdua lalu bergegas untuk beranjak dari sana menuju halaman utama kursus. Segera mereka memasuki mobil Radit dan Radit pun segera melajukan mobilnya.
......
Anin tersenyum dan mengangguk.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com