Christina menepuk tangannya kagum setelah mendengar cerita dari sahabatnya.
"Wow !" Decak Christina.
"Jadi kau sudah mendapat restu dari mertuamu?" Tanya Christina antusias.
"Restu sialan !" Umpat Lena kesal.
"Aku saja baru tahu nama pria itu tadi pagi. Ta-di pa-gi, Christie." Tekan Lena pada suku kata terakhir dari kalimatnya.
"Dan sekarang, setidaknya masalah itu berkurang satu. " Keluh Lena frustasi sambil memijat kepalanya yang memang agak sedikit pusing sekarang.
Christina meringis melihat sahabatnya seperti itu. Tumben seorang Magdalena Putri Pereira sefrustasi itu. Dulu, saat Lena punya masalah dengan Marco, dia tidak seperti ini. Tapi, kenapa dengan kedua pria ini dia malah sudah seperti orang gila?
Marco kan satu orang, Christie. Batin Christina.
"Memangnya apalagi yang membuatmu sampai seperti ini?" Tanya Christina mulai prihatin.
Lena membuang nafasnya kasar.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com