Yoongi mengunci pintu itu dengan password yang di buatnya, sebelum meninggalkan tempat itu, ia berhenti karena mendengar teriakan menyedihkan gadis itu dari dalam.
Ia terdiam, hati kecil nya masih memiliki empati, nemun mengingat alasan gadis itu di bawa kemari, membuatnya semakin marah, dan tidak peduli apapun lg. ia hanya tertawa dengan sepele dan pergi meninggalkan tempat itu.
ia bergabung dengan Hoseok, Namjoon dan Jin di ruang dapur. mereka sedang membuat makanan karena kelaparan.
"apa yang dia katakan?" tanya Namjoon penasaran dengan yang Yoongi dapatkan dri mengintergasi gadis itu.
"Ia cukup gigih..." Ujar Yoongi sambil mencari Macallan 12 nya di kulkas.
Jin menatap Yoongi dan menangkap bahwa sabuk yang Yoongi kenakan menghilang dari pinggang nya.
"Apa yang kau lakukan?" Tanya nya dengan ekspresi yang aneh.
"Apa?" Yoongi balik menatap nya dengan gelas di tangan nya.
"Apa yang telah kau lakukan?"
"Apa yang aku lakukan apa? apa kau bisa bertanya dengan jelas?!" Yoongi bingung dengan pertanyaan Jin.
"Apa kau...." Jin mengerut kan kening, dengan ekspresi yang sangat menjelaskan maksudnya.
"Apa kau berfikir aku melakukan hal yang tidak senonoh kepadanya?" Ia bertanya dengan wajah curiga pada Jin.
"Hmmm mungkin saja kau kehilangan kesabaran... jadi,"Jin berpura pura menduga nya.
"Tidak, aku tidak melakukan nya, aku melempar sabuk ku padanya, sayang nya sabuk itu tidak mengenai wajah nya hanya sedikit menggores pipinya hingga berdarah." Yoongi menjelaskan seperti itu hal biasa.
"Hey kau agak keterlaluan...."Hoseok menggelengkan kepalanya merasa kasihan.
"Ahh... ia pantas menerima nya, ia mempunyai loyalitas yang kuat terhadap Tigerian. aku mengakui nya. dan itu menyebalkan, jika ia Pria aku sudah menghajarnya habis habisan!" Yoongi menaruh gelas Macallan 12 nya dengan kencang membuat Jin kaget.
"Sampai jumpa besok..." Ia meninggalkan mereka disana, mereka melihat satu sama lain saat Yoongi menghilang menuju kamarnya.
"Dia gila..." Jin menggelengkan kepalanya
"Mungkin sedikit psycho" Hoseok menambahkan.
"Ayo kita istirahat" Namjoon menutup percakapan.
***
Ruangan itu terasa sangat amat dingin, Y/N mengigil karena AC ruagan tu yang tak dimatikan dan diatur di tempratur terdingin nya.
Y/N merasa pusing dan haus, ia belum makan makanan berat sejak pagi tadi.
'Jam berapa ini?" ia bergumam sendiri dalam ruang itu.
matanya merah karena tangis, dan hidung nya juga memerah, ia merasa kesakitan karena tangan nya yang masih terbelenggu rantai membuat bekas luka di sekitar pergelangan tangan nya,
Y/N masih berfikir tentang segalanya, tentang alasan mengapa ia bisa sampai disini, tentang apa salah nya? dan apa ia mempunyai salah terhadap orang yang membawanya kemari?. ia sama sekali tidak faham!.
Kejadian ini adalah kedua kali nya membuat Y/N trauma, setelah orangtua nya meninggal terutama. ia tak bisa berhenti menangis karena ini.
Y/N tak pernah membayangkan bisa mengalami hal seperti ini, tentu nya ia tak akan pernah membayangkan cerita indah dari novel novel ketika ia di culik dan akhirnya jatuh cinta pada si penculik. tentu mungkin kisah nya tak akan berakhir seperti itu, ini kenyataan! ia tak mau berkhayal tentang itu.
"Aku harus keluar dari sini!" Y/N menarik ranti rantai yang membeleggu nya dengan frustasi.
Ia banyak bergerak, membuat seisi ruangan bergema suara rantai, namun ia otomatis terdiam saat melihat gagang pintu bergerak.
kengerian kembali menghampiri nya, Ia melihat pria jahat semalam kembali kesini dengan wajah yang benar benar menyeramkan. setiap langkah pria itu mendekati nya membuat jantung nya berdebar kencang ketakutan. Ia bahkan tidak berani hanya untuk memandang nya.
"Kau sudah siap membuka mulut tak berguna mu, Kitten?" pria itu bertanya dengan suara berat dan serak nya lagi.
Y/N tetap tak bergeming, ketakutan menenggelam kan segalanya, bahkan keberanian nya untuk bicara.
"Aku akan menghitung sampai 3, jika kau masih tetap ingin bungkam..."
Y/N terbelalak saat Ia melihat pria titu mengeluarkan sepucuk senjata dari saku dalam jas nya. dan mengokang nya didepn wajah nya.
"Aku Y/N!!, Reina Y/N!!" Ia menjawab dengan panik.
"Oh... seperti nya ini berguna.." Pria itu menyeringai dan menatap senjata yang telah di kokang nya dengan tatapan tajam.
"Apa yang kau lakukan?" tanya pria itu dengan tajam.
"Aku hanya bekerja...'Y/N menjawab dengan hati hati.
"Siapa yang menyuruhmu untuk memata matai kami?!" Yoongi menatap gadis itu dengan tajam, dengan perlahan iya menempelkan dan mengusap ujung pistol nya ke arah rahang dan bibir Y/N, membuat Y/N ketakutan dan gemetar.
Yoongi sepertinya menyukai hal seperti ini, melihat ketakutan dari wajah seseorang dengan jelas, ia menikmati setiap detiknya ketika seseorang tak punya harapan dan hanya takut kematian datang dengan putus asa, ia menyukai nya!, mata tajam nya bahkan tak berkedip sekalipun melihat Y/N.
"Katakan padaku siapa yang menyuruhmu?" Ia menodongkan senjata nya di kening Y/N, dan tangan satu nya memegang leher Y/N dengan kasar.
"Aku tidak tau... Tidak tau apa yang kau maksud!!" Y/N menangis, ia kebingungan ini adalah ketakutan di puncak nya ia memikirkan kematian nya semakn mendekat.
"Persetan dengan air matamu!, Jangan berbohong kepadaku kau Jalang!. aku bertanya dua kali pada mu, dan ini akan menjadi yang terakhir... SIAPA YANG MENYURUH MU MEMATA MATAI KAMI?!" Yoongi tidak suka dengan air mata itu, itu mengganggu nya, karena kini tangan nya yang memegang leher gadis itu jadi basah.
"Demi Tuhan aku tidak tau apa yang Kau maksud!, Mata mata apa?, aku tidak tau apa apa!" Y/N hampir berteriak didepan wajah Yoongi karena Frustasi dengan pertanyaan pertanyaan itu.
dan itu membuat Yoongi sangat amat marah, berani sekali gadis ini berteriak padanya?!.
Yoongi memaskan senjata nya kembali ke jas nya, ia merogoh kunci di dalam saku jasnya yang lain. Ia membuka rntai di tangan Y/N namun ia buru buru memborgol kedua tangan Y/N dengan cepat.
"Bangun!" Ia menarik Y/N dengan paksa hingga berdiri, lalu ia mendorong nya hingga ke tembok, hingga punggung gadis itu menabrak tembok dengan cukup kencang, ia menaikan kedua tangan Y/N diatas kepala nya, dan mengaitkan borgol nya pada besi yang tertanam di tembok.pria ini benar benar monster tanpa belas kasihan!
"Aku muak dengan kebohongan mu, sekarang aku akan menggeledah mu, aku akan mencari semua alat pelacak di tubuh mu!!" Yoongi berteriak tepa di depan wajah nya membuat Ia menangis histeris.
"Tidak!! apa yang Kau lakukan?! Tidak!!" Y/N menangis dan berteriak hingga memenuhi ruang itu menyedihkan ketika Yoongi menarik kaus nya ke atas dengan paksa, ia tak bisa melawan karena kedua tangan nya di borgo diatas kepalanya.
Yoongi membuka baju nya, untuk mencari jika ada alat pelacak atau alat penyadap di dalam baju gadis itu. namun ia sedikit teralihkan oleh apa yang ada di hadapan nya, bra Hitam dengan ukuran yang lebih dari pas isinya, kulit putih, dengan perut datar dan pusar yang sexy.
Sial!, dia punya aset yang bagus!.
namun beberapa saat kemudian, ia kembali pada kesadaran nya, ia membuka celana Y/N, dan hanya menyisakan underwear nya saja.
Yoongi jelas melihat Surga di depan matanya, tubuh seperti dewi yunani yang bersinar dihadapan nya membuat nya ingin menjadikan gadis ini kekasih nya!, tapi ia terus menepis perasaan itu, ia terus mencari tracker dan penyadap suara itu, namun hasil nya nihil!, ia tak bisa menemukan apapun!.
tidak ada satupun!.
Ia terdiam sesaat, ini tidak mungkin! tidak mungkin ia tidak membawa Tracker dan penyadap suara bersama nya!.
Ini tidak mungkin!.
Yoongi tak ercaya dengan pa yang dilihat nya, ia tidak menemukan satupun alat mata mata padanya.
Y/N merasa hancur, setelah pria ini menelanjangi nya dengan paksa, ia merasa ia tak berharga lagi, air mata nya tak berhenti mengalir saat mendapati diri nya setengah telanjang dalam tatapan pria itu mengerikan. pria itu menatap nya tajam setiap ich tubuh nya seperti di kuliti!.
Ia merasa langit runtuh padanya, ini adalah mimpi terburuk nya!. semakin Yoongi menatap nya, semakin ketakutan ia!.
Yoongi mendial nomor Hoseok,
"Jack bawakan barang barang nya kemari sekarang"
beberapa menit kemudian Hoseok membawa kan tas dan sepatu milik Y/N kesana.
Hoseok terbelalak, melihat gadis itu setengah telanjang hanya mengenakan Underwear nya saja, terborgol di dinding dengan menyedihkan, Yoongi benar benar gila!, Hoseok merasa tak kuasa melihat apa yang ada di depan nya. ia merasa Y/N tetap wanita, walau pun ia mungkin mata mata dari Tigerian tapi tetap saja, Yoongi benar benar tidak punya hati.
"Ayo kita lihat apa yang kau bawa disini... mata mata" ujarnya dengan nada menyeringai seperti psycho.
Ia mulai menggeledah semua barang barang nya, dan mengeluarkan semua isi dari tas Y/N, dan hasil nya tetap nihil, ia hanya menemukan, baju seragam, charger, pouch make up, softlens dan lain nya untuk bekerja. tidak ada lagi.
Y/N ketakutan melihat semua barang nya berserkan di lantai, ia juga gemetar karena kedinginan.
"Ini semua barang barang mu?!" Yoongi mulai merasa frustasi, ia ttidak menemukan satupun barang mencurigakan milik nya.
Ia terdiam keheranan, berfikir sejenak untuk berspekulasi apa yang terjadi.
Y/N masih menangis dengan ketakutan nya, ia merasa putus asa. ia setengah telanjang, ditata oleh dua pria yang bahkan ia tidak mengenal nya sama sekali. dan kengerian kembali saat Yoongi mulai menatap nya dengan tajam dan menyeramkan,
"Atau kau menyembunyikan sesuatu di...."Ia menunjuk area private yang di miliki Y/N dibalik Underwear nya, ia mulai melangkah perlahan mendekati Y/N, Y/N merasa waktu nya sudah hampir tiba, ia akan mati, harga diri nya sirna sudah!.ia gemetaran setengah mati.
Hoeseok tak tahan lagi,hati nya masih berfungi, ia maju den menahan Yoongi dengan sebelah tangan nya di dada nya.menghentikan nya bertindak lebih jauh.
"Cukup..." Hoseok mencoba menenangkan nya.
"Kau ingin mengganggu ku?" Yoongi melempar kilat pandangan tajam ya kini kepada Hoseok. ia benar benar sedang tidak waras.
"Tidak, tapi ini keterlaluan...berikan dia sedikit waktu, setidak nya sampai the Romeo memberikan informasi tentang identitas asli nya"
"Apa maksud mu?"
"Aku khawatir kita menangkap orang yang salah"
"Itu tidak mungkin!" Yoongi tersenyum meremehkan.
"Dengarkan aku sekali saja!, kau akan menyesali ini jika kata kata ku benar!"Hoseok mencoba keras untuk menahan Yoongi, ia sendiri pun tidak tau, namun ia rasa gadis itu bukan spy.
Yoongi hanya diam, ia menatap Y/N dengan tatapan dingin. mungkin Hoseok benar, ia harus berhati hati menangani wanita ini.
"Berikan ponselnya pada Ian, biarkan ia membedah ponsel ini untuk mencari tau siaa dia sebenarnya." Yoongi memberikan ponsel Y/N pada Hoseok, untuk di berikan kepada saudara bungsu nya yang lain yang ahli dalam IT.
Hoseok mengambil ponselnya, namun sebelum ia meninggalkan Yoongi disana ia kebali bicara.
"Ampuni dia..."
Yoongi memutar bola mata nya dengan malas, Hoseok telah meninggalkan ruangan.
Y/N masih menatap lantai ia tak berani menatap pria Porcelain Psycho di depan nya semenjak pria lain keluar dari ruangan ini.
Yoongi mendekat gadis itu lagi dan menggenggam kedua pipi Y/N dengan satu tangan,
"Kau beruntung adik ku menghentikan ku..." Ia berkata dengan suara serak nya "...Sampai jumpa nanti... Kitten" ia melepaskan genggaman nya dengan aggressive membuat Y/N mengerang kesakitan.
****
TO BE CONTINUED
"