Pintu itu terbuka lebar. Keempat orang yang semula menunduk akhirnya mengangkat kepala masing-masing. Dania mereka keluar, meski dalam keadaan tidak baik-baik saja.
"Are you okay?"
Dania tersenyum sambil mengangguk pelan. Dia tidak boleh lagi membuat Akbar dan teman-temannya yang lain merasa cemas.
"Gue nggak apa-apa." Dania membuka suara dengan sangat pelan. Dia berdeham, ketika merasa tenggorokannya kering dan perih.
"Ndy, tolong beli minum."
Andy langsung mengangguk dan keluar dari toilet. "Sis, Nin, kalian bantu Dania keluar, ya. Nggak enak kalau gue yang rangkul dia."
Dua gadis yang berperan sebagai sahabat Dania tentu saja mengangguk. Keduanya berdiri di samping kanan dan kiri tubuh Dania yang lemas. Kemeja seragamnya basah, mungkin karena keringat juga air mata yang keluar entah seberapa banyak.
"Lo duduk sini, kita tunggu Andy balik."
"Lo berdua nggak usah segininya sama gue. Gue udah nggak apa-apa, gue masih punya tenaga buat jalan sendiri."
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com