"Baiklah, kau bisa pergi sekarang," ucap Devan.
"Terima kasih, Tuan," balas Anna mundur perlahan dan kemudian meninggalkan ruangan itu dengan detak jantung yang bepacu kencang.
Sepeninggal Anna, Devan mengambil ponselnya, dan kemudian menghubungi seseorang.
***
"Bagaimana?" tanya Mino tepat setelah melihat Anna keluar dari lift.
Dengan senyum merekah, Anna sedikit memiringkan tubuhnya agar Mino bisa melihat ransel kecil yang dikenakannya.
"Baguslah," ucap pria itu.
Anna hanya mengangguk, "Pemimpin ternyata masih ada di ruangannya," ucap Anna dan berhasil membuat Mino yang mulai melangkah tiba-tiba berbalik, memberikan tatapan penuh tanya pada wanita itu.
"Apa aku salah dengar?"
"Ha?"
"kau bilang tadi kalau Pemimpn masih ada di ruangannya?"
"Aku memang mengatakannya, kenapa?"
"Anna, bagaimana bisa kau mengambil …"
"Hanya mengambilnya lalu keluar dari sana," potong Anna segera seolah tau apa yang akan dikatakan pria itu selanjutnya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com