"Baiklah, Baiklah. Aku menunggu. Kalau begitu sudah dulu," ucap Nyonya Seira lalu mematikan telepon secara sepihak, wanita paruh baya itu bahkan tidak menunggu respon dari Hendra dan sudah memutus sambungan.
Dan setelah itu, Hendra kembali fokus pada kemudinya. Tak ada pembicaraan apapun yang terdengar di dalam mobil, baik Hendra maupun Devan hanya diam dan sibuk dengan pikiran masing-masing.
Sepanjang perjalanan, hanya ada keheningan dalam mobil hingga kendaraan roda empat itu sampai di kediaman utama keluarga Atmadja.
Berjalan memasuki mansion mewah itu, beberapa Maid sudah berdiri berjejer menyambut kedatangan Devan. Bahkan Nyonya Seira nampak berdiri di antara mereka, seolah sedang menunggu kedatangan seseorang.
"Ah, akhirnya kau datang juga, Sayang," Nyonya Seira segera menghampiri putranya sembari menyunggingkan senyum bahagia.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com