Irgi masih belum percaya pada pendengarannya. "Sungguh, Sayang?"
Sisi mengangguk.
"Terus, kenapa mendapat kabar baik seperti ini kamu malah menangis?" tanya Irgi. Dan pertanyaan Irgi dibalas kemarahan oleh Sisi.
"Irgi jelek! Sisi benci sama kamu," ucap Sisi, lalu ia pergi ke kamarnya dan mengunci pintu.
Irgi bertanya pada ibu mertuanya karena Sisi malah ngambek mendengar pertanyaan darinya. "Ma, kok, Sisi malah ngambek sih? Irgi cuma bertanya alasan dia menangis padahal dapat berita bahagia," ucap Irgi kebingungan.
"Karena kamu juga aneh bertanya seperti itu. Seorang istri yang sudah tiga tahun menanti kehamilannya, saat dia hamil dia menangis tersedu. Kamu pikir itu tangisan apa? Masih bertanya. Tentu saja, itu adalah tangis bahagia. Saking bahagianya ia sampai menangis tersedu, paham!" tandas Lesiana sambil berjalan pergi ke dapur, meninggalkan Irgi yang sedang merutuk dirinya sendiri.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com